About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Jumat, 13 September 2013

Pilihan

Hidup adalah pilihan. Semua hal ditentukan pada pilihan. Memilih karir, memilih baju, memilih makanan, bahkan terkadang untuk bernafas saja kita mesti memilih-milih. Mengapa kita memilih? Jawabannya adalah karena kita terobsesi dengan kesempurnaan. 

Untukku, membuat pilihan itu sangat sulit. Sebab, seseorang pernah mengajarkanku bahwa lelaki itu harus berani menentukan pilihan. Gak boleh plin-plan, ragu, ataupun bimbang. Lelaki harus berani memilih satu pilihan. Hanya satu, cukup satu. Kalau sudah memilih, tidak boleh menyesali. Sebab itu pilihan kita sendiri. Makanya, sebelum memilih, berpikir matang, berpikir untuk ribuan langkah ke depan.

Kita contohkan sedikit. Memilih makanan saja kita mesti berpikir dulu. Makanan yang bakal kita konsumsi ini masih bagus atau tidak, enak atau tidak, kira-kira menyehatkan atau malah jadi sumber penyakit. Atau lebih sederhana lagi dalam bernafas. Pasti semua di antara kita sering memilih-milih dalam bernafas. Misal saat berada dalam tempat yang sangat berbau tidak sedap. Seperti dalam dekapan ketek seseorang, kita lebih memilih menahan nafas kan? 

Itu hanya hal-hal sederhana saja. Bagaimana kalau tentang memilih pasangan? Oh.. ini harus jauh lebih dipikirkan matang-matang lagi. Aku sendiri, perlu waktu 17 tahun untuk bisa benar-benar memilihmu. Bukan berarti selama ini aku tidak mampu memilih, namun karena aku memang memastikan bahwa apa yang akan kupilih benar-benar yang sempurna menurutku sendiri. Maka, kenapa kau meski ragu? Kau adalah pilihan terbaikku.

Maka, ketika kau meminta untuk mengakhirinya, aku tidak membiarkan semua musnah begitu saja. Aku akan berusaha mempertahankan pilihanku. Yaitu kau. Tak pernah ada keraguan setitikpun di otakku terhadap engkau. Kukatakan sekali lagi, kau itu pilihanku. Aku ini lelaki, maka apapun yang terjadi aku harus tetap bertahan pada pilihanku sendiri. 

Keras kepala? Tidak. Tidak ada istilah keras kepala dalam hal memilih. Pilihan itu hak, memilih itu kewajiban. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar