About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Selasa, 13 November 2012

Perkembangan

Sudah lebih kurang 5 bulan kita semua meninggal. Meninggal...kan kelas kita tercinta sepuluhsatu untuk menempuh jalan hidup masing-masing, menatap ke depan, guna meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Kita memang pernah berada di satu kereta api yang sama.
Setelah kita sampai di stasiun, kita turun dengan tujuan untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lain lagi. Lalu, kita memilih kereta api yang berbeda-beda. Kereta api kita sekarang berada di rel berbeda. Tetapi masih dalam satu tujuan sama. Kereta api yang pertama adalah kelas kita, sepuluh satu. Sedangkan kereta api kedua adalah kelas kita sekarang. Rel itu adalah jurusan kita : IPA dan IPS. Dan tujuan perjalanan kita sekarang adalah Kesuksesan. Sekarang aku mau bercerita sedikit di dalam perjalanan masing-masing kita di kereta api yang berbeda.
Lima bulan terakhir ini aku banyak memperhatikan kalian, teman Amazing Ass One-ku. Aku lihat, kalian semua telah mengalami beberapa perkembangan, terutama Merry. Dari pojokan IPA sampai pinggiran IPS, semuanya berkembang dan terus mengembang. Misalnya, dari segi style, teman kita sepuluhsatu telah memodifikasi sedemikian rupa giginya dengan memakai behel. Itupun tidak satu atau dua orang, tapi banyak. Tapi gak masalah, selagi tidak ada rasa kesombongan di antara kita. Aku masih bersyukur kita masih ada saling bersapa meski kita gak satu kereta api lagi. Sebuah pergerakan postif, bagus sekali.
Kita mulai dari pojokan IPA, mungkin perkembangan paling pesat dialami oleh Ratiffah, dimana dia udah berhasil menahan pipis, patut diacungi jempol, mari kita kasih applause sedikit. Entah benar atau tidak, tapi ini merupakan hal terhebat yang pernah ada. Karena dimanapun kalian cari, di belahan bumi bagian manapun, mungkin cuma di sepuluh satu lah, seseorang yang bisa menahan pipis saja bisa mendapatkan penghargaan dan kebanggaan tersendiri, semacam keberhasilan yang membahana. Ada juga teman sekelas Tipah, yaitu Debora yang semakin hari semakin sering aja ngemis-ngemis minta uang sama aku. Aku cuma mikir, emangnya buk Gurning gak ngasi jajan ke Debora?
Kita lanjut ke Ikhsan, dimana makin hari volume suara ketawa-nya semakin menggelegar. Atau ada lagi duet Maysarah dan Ratini yang semakin rajin, semakin rajin minjam buku bahasa Inggris ke aku. Di kelas aku ada juga Elvi yang tingkat kerajinan dan tingkat 'kompetitif'nya meningkat drastis. Kalau Aditya belum terlihat mengembang. 
Kita lanjutkan dari pinggiran IPS, dimana ada Dedi yang makin hari makin seksi cetar membahana WOW ciyus miapah miabih. Sissy juga mulai ada perkembangan, karena kini jumlah tidak hadir nya mulai berkurang, dimana kita tahu dulu selalu ada nama Sissy di buku absen kita. Tapi paling kita salutkan di pinggiran IPS yaitu Miranda, yang sekarang semakin berkembang di Passus, semakin jagok, dan dari sorot matanya aku lihat punya semangat akan cita-citanya dulu yaitu: jadi polisi. Suatu perkembangan yang bagus sekali meskipun dia belum mentraktir kita dengan uang Peparnasnya. Ehm...
Mungkin itu tadi sedikit dari segumpal perkembangan dari masing-masing kita setelah meninggalkan sepuluhsatu. Aku yakin, suatu hari kereta kita akan kembali berhenti di sebuah stasiun, yang merupakan akhir penantian dari perjalanan panjang kita. Ya...sebuah stasiun yang bernama Kesuksesan
Amin Ya Rabbal 'Alamin.

NB: Postingan ini dibuat dikarenakan banyaknya request yang meminta aku menuliskan kisah sepuluhsatu lagi yang telah lama tidak dibuat lagi dan mereka merindukan itu. Terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar