dari jauh, dalam diam, dan keheningan.
Hasrat memilikimu kusimpan dalam-dalam
tanpa sekalipun aku keluarkan.
Senyummu menghentikan badai.
Tawamu memecah ombak.
Pesonamu menjadikan pelangi rendah diri.
Suaramu membuat burung-burung segan bersenandung.
Keindahanmu benar-benar membunuhku.
Setiap malam
kau membangun surga di hatiku.
Dalam diam
kau mengubur segala deritaku.
Meski setiap pagi aku harus menyadarkan diri
bahwa itu semua hanya terjadi di dalam mimpi.
Tak usah kau hiraukan aku.
Nikmati saja duniamu.
Tapi biarkan aku mengagumimu
hanya dalam satu waktu;
selamanya.
(Septian Arifandi:2014)
Teruntuk wanita terindah yang selalu aku cintai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar