Terkadang tak ditemani siapa-siapa itu tak mengapa. Kadang kau hanya perlu duduk di tengah angin yang datang dari segala penjuru, diam terpaku tanpa ragu, memejamkan mata seraya menyenandungkan lagu-lagu sendu dan merasakan sejuknya angin yang menembus kulitmu.
Kau tau kau sedang tidak butuh siapa-siapa ketika kau ingin menikmati hembusan-hembusan hangat yang berkeliaran beberapa senti di sekitar telingamu. Kau ingin menguasainya seorang diri. Kenikmatan ini pantas untuk kau monopoli.
Kaulah pemeran utama di setiap ceritamu di atas dunia. Kau tak butuh siapa-siapa. Mereka yang ada di sekitarmu hanya figuran pengalih perhatian yang terkadang menyesatkan saat kau hendak mencapai tujuan. Percayalah pada bisikan angin yang senantiasa menemanimu kemanapun kau berjalan. Dengarlah bisikan angin itu saat kau ragu atau bahkan tak tau haluan.
Saat kau hendak memilih kemana harus memasrahkan diri, bersandarlah pada tiang-tiang semu yang sekalipun takkan bisa menemukan jawaban. Jangan memasrahkan diri pada mereka yang sedang menatap di balik kabut tebal tanpa suara. Kau jelas-jelas tak butuh mereka.
Keluh kesahmu tiada yang mendengarkan sedang persoalan mereka harus kau selesaikan. Cobalah pergi mencari tarikan nafas yang murni dan suci agar sakit yang kau derita terobati. Pergilah sejauh apapun yang kau mau, kalau itu mampu membuatmu menghilangkan pilu. Kau tak butuh mereka.
Tak ditemani siapa-siapa itu tak mengapa. Kau tau kau sedang tidak butuh siapa-siapa. Kau tak butuh siapa-siapa. Kau jelas-jelas tak butuh mereka. Kau tak butuh mereka.
Setidaknya untuk sementara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar