Suatu hari nanti, kau akan mencarinya. Dia yang dulu selalu ada, selalu menemanimu, dan selalu sedia menampung hari burukmu. Sayangnya tak pernah kau berikan dia kesempatan, bahkan kau memilih pergi.
Suatu hari nanti, kau akan merindukannya. Dia yang selalu menunggumu untuk menoleh. Dia telah lama menanti, sayangnya kau tak ada niat untuk kembali.
Suatu hari nanti, kau telah terlambat menyadari. Kau sadar bahwa itu salah. Lalu kau mulai merenungi hal yang belum sempat kau selesaikan.
Tak ada lagi yang selalu ada ketika kau butuh dia untuk berbagi segalanya, seperti dulu. Tentu saja kau hampa, sebab dulu dialah yang mewarnai semua.
Lalu, kau ingat dia.
Kau ingat tempat biasa kalian berjumpa. Kau ingat lelucon khas yang selalu dia lontarkan. Kau ingat dekapan lembut darinya yang membuat kau melupakan segala masalahmu.
Kau ingat betapa dia selalu menyemangatimu. Kau ingat bagaimana dia rela bersusah-payah untukmu. Kau ingat seperti apa dia memperjuangkanmu.
Suatu hari nanti, kau akan tau rasa kecewa yang dia rasakan. Kau baru sadar, bahwa dia ternyata yang paling menyayangimu. Tapi kau terlalu malu untuk mengakuinya.
Suatu hari nanti, kau pasti menyadarinya, setelah semuanya terlambat.
Karena bisa jadi, di dalam hidupmu, hanya dia satu-satunya yang sanggup memahamimu.
Womaaak
BalasHapusAlaaah dah sampai aja kau di sini sanakk.. hahaha
Hapus