Hellz allz.
Tiga belas Juli lagi.
Buat yang belum tau, ini adalah hari ulang tahunku. Tahun ini, udah kepala dua. Seperlima abad. Udah bukan anak abege belasan tahun lagi. Angka depannya aja udah angka '2'. Wew.
Memang sejak ulang tahun ke tujuh belas, aku gak pernah lagi bikin post tentang ulang tahun. Penyebabnya paling sekadar lupa nulisnya, plus emang gak ada hal-hal spesial yang perlu untuk dicatat di sini. Jadi ya hari biasa dan hari ulang tahun gak jauh beda. Malah bisa dikatakan sama.
Dan kenapa tahun ini aku tulis lagi? Alasannya sederhana, dengan usia yang udah bukan 'belasan' lagi, aku mau menandai ulang tahun yang kali ini (dan seterusnya nanti) sebagai salah satu checkpoint dalam hidup yang udah aku lewati. Sayang aja rasanya kalau gak aku tulis, kan lumayan dijadiin penanda.
Misalkan hal-hal apa saja yang udah berubah dari aku, apakah lebih baik atau lebih buruk, dan mana yang perlu aku perbaiki dan mana yang harus dipertahankan. Sederhananya, untuk memudahkan mengevaluasi diri aja.
Aku mencoba mengingat apa-apa saja yang udah aku lewatin selama dua puluh tahun ini.
Di usia-usia sebelumnya mungkin aku masih banyak main-mainnya, ngerjain hal-hal yang gak penting, dan gak punya visi apa-apa untuk jalanin hidup ke depannya. Nah di usia duapuluh, aku ingin mengubah itu. Aku mulai berpikir untuk punya rencana ke depannya, setidaknya punya target dulu aja.
Jika di usia belasan yang kemarin masih punya target konyol kayak 'pengen punya pacar' sekarang targetnya 'pengen wisuda tepat waktu'. Yaaa walaupun kayaknya sama-sama gak realistis sih ya, tapi setidaknya target yang sekarang terdengar lebih dewasa dan peduli masa depan. Siplah.
Kemudian lagi, di usia dua puluh ini aku mau stop dulu lah sama masalah cinta-cintaan khas remaja itu. Selain karena ngabisin waktu, hati, dan pikiran, juga karena seringkali gagal. Hmm lebih tepatnya, pasti gagal. Yap sedih lah memang kisah aku. Apalagi yang kasus terakhir kemarin.
Yaaa justru itulah aku harap di usia duapuluh ini bisa mengatasi dan menghilangkan kebodohan-kebodohan hasil cinta-cintaan gak jelas itu tadi. Semoga aku diberikan jalan yang terbaik untuk mengurusi semua urusan patah hati, amin..
Di usia dua puluh ini aku pun mulai menyadari bahwa semakin bertambahnya umur, lingkup pertemanan terasa semakin sempit. Makanya harapan aku di usia ke duapuluh ini, ingin menemukan teman-teman sejati yang biarpun tidak banyak, tapi setidaknya mereka benar-benar bisa selalu ada.
Terakhir, aku mau ucapin terima kasih ke mereka yang udah mau ingat hari yang menurut aku paling penting sepanjang tahun.
Makasih Sonya, adek sepupu aku yang katanya bela-belain gak tidur biar bisa jadi yang ngucapin pertama. Terus makasih juga Ulan yang udah nelpon tengah malam cuma buat nanyain, "enaknya diucapin selamat sekarang atau pas ketemu aja?". Dea juga, walaupun datang-datang langsung chat malakin minta traktir. Yah gapapalah. Buat aku, udah ingat kayak gitu aja udah seneng banget.
Bonus:
Kado dari Dea-Ulan-Padil |
Kado dari kamu yang ter-ter-baik~ |
Makaseh ea~ |
Selamat datang, duapuluh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar