About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Selasa, 17 Januari 2017

Pernikahan

Hellz allz..

Beberapa waktu belakangan, karena sering kali mengabadikan resepsi pernikahan seseorang, aku jadi kepikiran buat nulis tentang pernikahan. Banyak sih yang aku sadari dari ritual sakral ini. Oke mari kita simak satu per satu.

Pertama, tau gak sih sebenarnya pernikahan itu apa? Kalo dari wikipedia nih..
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.
See? Pernikahan itu punya banyak ragam dan variasi, bergantung pada suku, agama, budaya, juga kelas sosial. Artinya, nyaris semua orang punya versi pernikahannya sendiri-sendiri. Jadi, buat ceuwe-ceuwe yang selalu bermimpi 'aku pengen nikah kayak gini, bla bla bla' aku ingatin aja sih ini: sesuaikan mimpi kalian dengan variasi yang kalian punya. Suku apa, agama apa, kelas sosial gimana. 

Lah kalian pengen nikah ala ala Acel Okin yang katanya goals itu. Pikirkan lagi, sesuai gak sih dengan suku, budaya, kelas sosial yang kalian punya? Sederhananya, jika kalian pikir sulit mengikuti 'goals' aneh kalian tadi, ya udah jangan memaksakan. Pernikahan sejatinya membawa kebahagiaan, bukan malah mempersulit keadaan. Ehey, asik gak?

 

Lanjut..

Di waktu yang belakangan ini pula, aku makin sering nih ngedengerin temen-temen lama yang menggerutu kecil gitu pas ngeliat satu per satu temen main dulu udah pada melangsungkan pernikahan. Kalimatnya gini nih: "Aku udah umur segini, jangankan nikah, calonnya aja nggak ada. Buat yang main-main aja gak ketemu, apalagi yang buat serius."

Aku biasanya sok nenangin, "Halah. Baru juga umur segini." 

Buat yang cewek sih wajar, umur 20-25 udah sangat pas untuk menikah. Ya memang, mayoritas yang ngomong gitu sih emang temen cewek semua. Tapi kan mau gimana lagi, jalan jodoh orang kan beda-beda. Ada yang cepat, ada yang lambat.

Sayangnyaa you all live in Indonesia. Dimana nikah lambat dikit, yang ribut malah tetangga. 

Aku sendiri punya banyak stok cerita unik tentang gimana orang-orang menemukan jodoh mereka. Aku gak usah sebutin siapa-siapanya, yang jelas ini memang real dan mereka adalah orang yang dekat dengan aku.

Ada cerita dari seorang yang pacaran lama, dari bangku sekolah, sampai udah wisuda dan bekerja. Karena satu dan dua lain hal, tiba-tiba ceweknya gak yakin dan menikah sama orang yang dia kenal baru sebulan. Lihat kan gimana 'berapa lama' gak mempengaruhi dia jodoh kalian atau bukan. 

Ada lagi cerita dari cinta pertama. Yap, cinta pertamanya masa kecil, ternyata benar-benar jodohnya ketika dewasa. Dulu iseng pas masih kecil cinta-cinta monyet, eh ternyata pas udah gede ketemu lagi dan makin ngerasa dia emang jodohnya. Got it? Jodoh emang gak bakal kemana-mana. Mau ke ujung dunia sekalipun, kalau takdir Tuhan kalian jodoh ya jodoh.

Lalu, ada seorang yang gak bisa move on dari mantannya. Sempat pindah hati ke yang lain, tapi emang ngerasa gak bakal ada yang bisa lebih pantas dengannya, selain sang mantan. Pada sebuah 'hai' dari mantannya, hubungan mereka jadi balik lagi. Alhasil, kisah mereka emang berujung bersanding di pelaminan. Gimana? Percaya kan bahwa hati kalian udah dikasi jalan sendiri. Mau ketemu berapa ratus orang yang lebih baik dari mantan, kalau hati dia dan hatimu udah berjodoh, ratusan lain itu bisa apa?

Poin selanjutnya, aku pernah mikir, "Pernikahan itu penting gak sih?"

Jujur aku pernah mikir gak bakal nikah, karena emang gak ngerti konsep suatu hubungan yang mengharuskan kita mempedulikan satu sama lain. Kata orang sih, aku belum nemu aja orang yang bikin aku lebih mempedulikan dia daripada diri sendiri. Kata mereka lagi, nikmati gimana lucunya kau lebih mementingkan dia daripada dirimu sendiri.

Dalam agamaku sendiri, menikah itu menyempurnakan separuh agama. Kebayang gak sih gimana pentingnya menikah itu? Memang sih gak ada ayat murni yang menyuratkan bahwa menikah itu wajib, namun banyak dijelaskan dalam ayat dan beberapa hadis yang setidaknya menjelaskan bahwa dengan menikah, mereka akan mendapatkan banyak manfaat.

Lantas setelah demikian banyak manfaat yang disebutkan perihal pernikahan, kenapa banyak orang yang menolak untuk menikah?

Setiap orang punya pemikiran yang berbeda. Mungkin sebagian orang berpendapat menikah hanya menyusahkan dan membatasi kebebasannya. Ada pula yang gak ingin menikah karena merasa gak ada yang benar-benar cocok baginya.Yang paling nge-boom nih dari semua orang yang aku kenal yang gak mau menikah: patah hati. Yep, orang yang aku kenal ini umurnya udah kepala empat dan masih gak mau menikah. Karir dari muda terbilang luar biasa, dan rasanya sulit untuk diasumsikan dia gak laku. But, that's life bruh. A broken heart could make you become a different person.

Yang paling susah dari pernikahan itu sih berdasarkan dari berbagai macam orang yang aku temui, selain persiapan dari segi fisik dan mental, adalah 'adat pamer'-nya. 

Pasti pada ngerti kan? Menikah itu biayanya sangat-sangat murah sebenarnya jika mengesampingkan kepentingan adat dan pamer itu. Belum lagi memenuhi permintaan calon mertua soal hantaran yang harus ini itu minimal sekian sekian, daaan semuanya kembali masalah angka.

Bagi aku sih menikah sah-sah aja kalo mau dimewah-mewahin. Wajar, momen yang bakal kejadian sekali doang seumur hidup. Ya setidaknya itu yang direncanakan orang, sekali aja. Emangnya ada yang nikahnya pengen biasa aja dengan alasan, "Nikah yang kedua baru deh aku bikin royal."

Oleh karena itu cuma sekali, masuk akal orang-orang ingin membuatnya berkesan. Mulai dari biaya prewedding yang sebenarnya nggak ada manfaat sama sekali, biaya baju menikah yang harus bikin tamu undangan iri, dan gedung pernikahan yang sangat-sangat mewah. Aku sih memaklumi aja, toh itu juga duit mereka. 

Nah masalahnya ada pihak yang justru 'memaksakan' hal ini melampaui batas wajar mereka. Ujung-ujungnya nikahnya malah jadi tertunda dan bahkan sering kali gagal. Kembali ke yang udah aku sebutin di atas tadi, 'sesuaikan' dengan siapa anda dan kesampingkan urusan goals yang sering kalian lihat di instagram. Padahal yang terpenting adalah momen 'sah'nya kalian itu lho, bukan momen pamernya ke orang-orang.

Apa lagi coba hambatan pernikahan kira-kira?

Yap, restu orang tua. That's the most important point. Tanpa restu, mau sesayang apapun sama pasangan, kalian bisa apa? Gak jarang pernikahan gagal karena masalah restu orang tua. Wajar, pernikahan bukan cuma urusan dua orang, tapi urusan dua keluarga. Memang, kalian bisa ngotot bilang 'Yang jalanin kan kami, pa, ma..' Yaa benar, tapi orang tua melarang bukan tanpa alasan, pastilah mereka punya alasan tersendiri. Restu orang tua ini emang udah paling vital. Gak jarang pernikahan yang gak direstui dari hati orang tua berujung pada perpisahan yang gak diinginkan. Ntah karena kebetulan atau apa, pokoknya parents always know. Di ending kamu cuma bakal denger, "Kan udah mama bilang dari dulu.."



Hmm.. aku rasa itu dulu deh pandangan aku dan beberapa hal yang aku pengen ungkapkan sejak lama tentang pernikahan. Serius banget kan postingannya? Yaiyalah, pernikahan masa' dibawa bercanda. Gak lucu.

Bhay!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar