untukmu yang berbahagia kini
dari aku yang hancur sendiri
kuberitahu kau satu hal
dari awal aku sudah tak ingin menerka-nerka
benarkah kita akan selamanya sama
ataukah melebur beserta wadah baru yang sama sekali beda
tidakkah kau pernah takut?
sebab titik dan garis yang pernah kita tulis bisa berubah
menjadi paragraf yang tidak ingin siapapun baca
kapan saja
huruf yang menari di lembar kertas bernama luka
tidak akan pernah menyapa seperti kerinduan kawan lama
tidak akan pernah
aku sungguh tak kuat
sungguh
sama sekali aku tak pernah menerka seperti ini akhirnya
bagiku selamanya kita satu
berwarna biru
bersama-sama terhempas oleh angin yang menderu
entahlah jika buatmu tidak demikian
mungkin dalam lembar milikmu tidak pernah ada aku
oleh sebab itu kau tak perlu menerka
apalagi terluka
sejatinya tentang kita, aku yakin, benar-benar yakin
di dada kirimu tidak pernah ada aku
untukmu, aku semu
biarlah aku karam sendirian
dalam dinginnya keputusanmu
saat kau memilih untuk tidak menerka
karena tanpa menerka pun dari awal kau tau
bahwa aku hanya sekadar pengisi luangmu
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar