Hellz allz.
Kayanya sih aku tipe orang yang mudah banget tertarik sama cewe yang
komunikasinya jago. Ngga sekedar jago ngomong, tapi juga jago
mendengarkan, serta merespon lawan bicaranya.
Aku nyadarin hal ini
karena beberapa waktu lalu, seorang teman cewe yang aku udah kenal
cukup lama ngobrol lagi sama aku setelah udah berapa abad gitu gak
pernah ketemu.
Orangnya kalau dikategorikan cantik sih, gak
cantik-cantik banget. Jelek juga enggak. Standar, tapi kayanya juga di
atasnya standar. 7.5/10 lah kalau dilihat dari segi fisik.
Tapi
yang justru menjadi kunci kenapa banyak yang pengen ngedapatin hatinya
adalah karena dia tipe orang yang sangat komunikatif.
Aku udah tau
dari dulu kalau dia ini anaknya ‘asik’ kalau ngobrol. Tau kapan harus
serius, tau kapan bercanda, kapan mendengarkan, bagaimana merespon,
pokoknya sempurna saat dia mulai bertutur kata.
Yang menarik
adalah belakangan ini level ‘asik’nya udah dewa banget. Cara merespon
lawan bicaranya terlihat lebih dewasa dan kalimat per kalimat yang dia
ucapkan bikin kita senyum dan senang mendengarnya.
Mungkin juga
karena faktor usia yang semakin bertambah yang makin mendorong
kedewasaannya dalam berpikir. Juga kemungkinan lainnya adalah lingkungan
barunya yang mendukung untuk membentuk kepribadiannya menjadi semakin
lebih baik.
Dan apa yang ia ucapin malam ini adalah sesuatu yang benar-benar nyata aku rasakan kehebatan auranya.
Yang
aku obrolin sama dia bukan sesuatu yang berat dan yaa standar lah
tentang cerita mimpi-mimpi anak muda. Tapi dia ngerespon cerita itu
dengan.. hmm aku gabisa nemuin kalimat yang lebih tepat daripada
sempurna.
Apapun yang dia ucapin, gak pernah mematahkan semangat
dan justru membangkitkan semangat. Yang ia katakan juga gak pernah nyakitin dan selalu dengan kalimat-kalimat yang ramah dan seolah-olah selalu manis.
Yang jelas, kalimatnya barusan
bener-bener bikin aku semangat untuk sesuatu yang aku malas ngerjainnya.
Padahal
hal yang dibahas itu kedengaran konyol dan mustahil. Itulah hebatnya
dia, bisa merespon kekonyolan itu menjadi sesuatu yang terdengar
mampu untuk dilakukan.
Berbanding terbalik dengan salah seorang
teman yang lain lagi. Dari segi fisik dia bisa 8 atau bahkan 9 dari 10.
Tapi kenapa gak ada yang pernah mau mendekatinya?
Mulut dan tutur kata jawabannya.
Setiap
kalimat yang ia lontarkan pada suatu obrolan terdengar meremehkan dan
menyepelekan. Respon yang ia beri buat lawan bicaranya selalu ketus dan
terkesan merendahkan.
Sampai sekarang gak ada yang mau ngedeketin. Ya makanya introspeksi dong, umur udah berapa, katanya pengen dapet jodoh?
Lain
kali kalau ngomong jangan kasar. Gak semua orang lho bisa diam aja
dikasarin. Di suatu hari yang buruk bisa bakal jadi bumerang yang
membunuh situ sendiri lho.
Hmm jadi.. kemampuan berkomunikasi itu
penting. Bagaimana cara kita berbicara dampaknya bisa berpengaruh pada
penilaian orang. Kalau kamu bilang penilaian orang lain itu gak penting,
ya kenapa sampai sekarang kamu masih butuh orang lain?
Emang udah bisa hidup sendiri?
Perbaiki
cara kamu berbicara dan bertutur kata. Karena sumber pertama keajaiban
adalah kata-kata. Dan sumber pertama untuk masalah juga kata-kata.
Semoga kita bisa mempergunakan kata-kata dengan cara yang baik!
See ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar