About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Kamis, 23 Maret 2017

Tentang Berkomunikasi

Hellz allz.

Kayanya sih aku tipe orang yang mudah banget tertarik sama cewe yang komunikasinya jago. Ngga sekedar jago ngomong, tapi juga jago mendengarkan, serta merespon lawan bicaranya.

Aku nyadarin hal ini karena beberapa waktu lalu, seorang teman cewe yang aku udah kenal cukup lama ngobrol lagi sama aku setelah udah berapa abad gitu gak pernah ketemu.

Orangnya kalau dikategorikan cantik sih, gak cantik-cantik banget. Jelek juga enggak. Standar, tapi kayanya juga di atasnya standar. 7.5/10 lah kalau dilihat dari segi fisik.

Tapi yang justru menjadi kunci kenapa banyak yang pengen ngedapatin hatinya adalah karena dia tipe orang yang sangat komunikatif.

Aku udah tau dari dulu kalau dia ini anaknya ‘asik’ kalau ngobrol. Tau kapan harus serius, tau kapan bercanda, kapan mendengarkan, bagaimana merespon, pokoknya sempurna saat dia mulai bertutur kata.

Yang menarik adalah belakangan ini level ‘asik’nya udah dewa banget. Cara merespon lawan bicaranya terlihat lebih dewasa dan kalimat per kalimat yang dia ucapkan bikin kita senyum dan senang mendengarnya.

Mungkin juga karena faktor usia yang semakin bertambah yang makin mendorong kedewasaannya dalam berpikir. Juga kemungkinan lainnya adalah lingkungan barunya yang mendukung untuk membentuk kepribadiannya menjadi semakin lebih baik.

Dan apa yang ia ucapin malam ini adalah sesuatu yang benar-benar nyata aku rasakan kehebatan auranya. 

Yang aku obrolin sama dia bukan sesuatu yang berat dan yaa standar lah tentang cerita mimpi-mimpi anak muda. Tapi dia ngerespon cerita itu dengan.. hmm aku gabisa nemuin kalimat yang lebih tepat daripada sempurna.

Apapun yang dia ucapin, gak pernah mematahkan semangat dan justru membangkitkan semangat. Yang ia katakan juga gak pernah nyakitin dan selalu dengan kalimat-kalimat yang ramah dan seolah-olah selalu manis. 

Yang jelas, kalimatnya barusan bener-bener bikin aku semangat untuk sesuatu yang aku malas ngerjainnya.

Padahal hal yang dibahas itu kedengaran konyol dan mustahil. Itulah hebatnya dia, bisa merespon kekonyolan itu menjadi sesuatu yang terdengar mampu untuk dilakukan.

Berbanding terbalik dengan salah seorang teman yang lain lagi. Dari segi fisik dia bisa 8 atau bahkan 9 dari 10. Tapi kenapa gak ada yang pernah mau mendekatinya?

Mulut dan tutur kata jawabannya.

Setiap kalimat yang ia lontarkan pada suatu obrolan terdengar meremehkan dan menyepelekan. Respon yang ia beri buat lawan bicaranya selalu ketus dan terkesan merendahkan.
 
Sampai sekarang gak ada yang mau ngedeketin. Ya makanya introspeksi dong, umur udah berapa, katanya pengen dapet jodoh? 

Lain kali kalau ngomong jangan kasar. Gak semua orang lho bisa diam aja dikasarin. Di suatu hari yang buruk bisa bakal jadi bumerang yang membunuh situ sendiri lho.

Hmm jadi.. kemampuan berkomunikasi itu penting. Bagaimana cara kita berbicara dampaknya bisa berpengaruh pada penilaian orang. Kalau kamu bilang penilaian orang lain itu gak penting, ya kenapa sampai sekarang kamu masih butuh orang lain? 

Emang udah bisa hidup sendiri?
 
Perbaiki cara kamu berbicara dan bertutur kata. Karena sumber pertama keajaiban adalah kata-kata. Dan sumber pertama untuk masalah juga kata-kata. 

Semoga kita bisa mempergunakan kata-kata dengan cara  yang baik!

See ya!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar