"Laki-laki kalo udah beneran jatuh cinta, keras kepala banget ya."
Hellz allz!
Itu tadi kalimat yang sempat diucapin temen aku sehabis nonton film Bollywood yang judulnya "Ae Dil Hai Mushkil". Sebagai penggila film yang gak pandang buluh, film dari negeri Expensive Taj (Taj Mahal) alias India ini juga salah satu tontonan favoritku. Dari awal gak tau siapa pemainnya, sutradaranya, dan nonton cuma berdasarkan rekomendasi sepupu aku aja. Pas ditonton, aktrisnya ternyata yang main di film P.K, Anushka Sharma yang zuper-duper cantik, makin bikin semangat nonton. Setelah habis dan terkagum sama ceritanya baru googling eh ternyata sutradaranya itu Karan Johar yang sukses dengan film legendarisnya dan pasti semua orang tau: Kuch-Kuch Hota Hai.
“We can’t choose when to fall in love, but we can choose when to walk away.”
Itu adalah tagline film ini. Juga dengan kata-kata: Celebrate Friendship, Celebrate Love, Celebrate Hearbreak yang muncul di trailer juga posternya. Dari sana mungkin kalian sudah bisa menerka kalau film ini adalah film yang mengangkat patah hati sebagai mesin penggeraknya.
Cukup basi memang, namun justru itulah daya tariknya. Dengan mengetahui fakta bahwa semua orang pernah patah hati, target pasar film ini justru sangatlah luas yang mencakup semua orang. Itu pula yang membuat film ini sempat meledak di tahun 2016.
Oke, kita lanjut ke sinopsis cerita.
Berawal dari kisah dua orang dari keluarga yang sama-sama kaya-raya, bertemu di sebuah bar secara tidak sengaja, lalu akrab, dan menjadi sahabat. Lelaki dan perempuan yang bersahabat, adalah sebuah awal konflik yang tidak pernah ada jalan keluarnya. Ayan dan Alizeh, dua orang yang sama-sama patah hati, bersahabat, saling menyamankan, namun kita semua tau, gak ada satu pun persahabatan laki-perempuan yang tanpa adanya unsur jatuh cinta di antara keduanya. Gak mungkin. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Silahkan tonton sendiri, gak mengecewakan kok.
Sampai di titik itu sih aku udah mulai ngerasa, anjir ini jenjangan nanti di belakang pas abis credit title ada tulisan 'story inspired by Septian Arifandi', abisnya pernah banget aku ngerasain apa yang ada di cerita itu. Wkwk.
One of Nyesek Scene in this film :") |
Balik lagi ke kalimat temenku yang bilang kalo laki-laki udah beneran jatuh cinta, keras kepalanya luar biasa. Aku bakal nyeritain itu setelah paragraf ini. Namun, buat yang tertarik nonton filmnya, lebih baik gausah dibaca karena bakal full spoiler banget. Kalau udah nonton, baru deh balik baca ke sini. Okeh?
Ayan, lelaki yang jatuh cinta sama sahabatnya sendiri karena udah terlanjur nyaman dan ngerasa "Anjir ini cewe klop banget sama gue," terpaksa harus menelan pil pahit karena Alizeh nggak merasakan hal yang sama seperti yang dia rasain. Okeh, kalau kalian bilang "Elah, biasa itu mah kalau cinta gak berbalas, ya kali kayak gak ada cewe lain aja." Coba bayangin gimana seandainya dia udah merupakan cewek yang paling paling paling pas dan ada di angan-angan kalian, sifatnya, wajahnya, perilakunya, dan you'll be like, "Ini dia nih yang aku cari."
Mungkin dia nggak paling cantik, gak paling baik, gak paling lucu, di dunia. Tapi semua gak masalah karena bagi kita yang paling pas cuma dia. Gimana hayoh?
Yep. Kalian gak bakal bisa noleh cewe manapun lagi. Bahkan ketika ada yang supeeer cantik, pintar, dan terbaiklah pokoknya mau sama kalian, kalian tetep gabisa ngelupain si tai tadi. Cause you just 'click' with her.
Ayan di cerita ini merupakan seorang yang charming, mantannya cakep-cakep, gebetan, pacar, semuanya gak ada yang gak bikin lelaki ngiler. Tapi semua hubungan yang dijalaninnya kayak 'apaan nih, gak ada feelnya, hampa banget', karena emang bukan sekedar cantik dan lain-lain itu yang dia cari.
Ada gak nih yang pernah ngalamin hal yang sama? Anyone?
Aku sih enggak. Wkwk.
Lerrrr~
Udah se-friendzone itu, tapi dia tetep aja percaya bahwa Alizeh akan merasakan cinta yang sama seperti yang dia rasakan. Yang paling bikin aku nyesek dari film ini adalah saat Ayan menjadi bridesman-nya Alizeh. Watdefaaaaakkkkk. Dia juga nyanyi sedih banget dan gak heran sih di film India ada jogetnya, dan lagunya itu walaupun aku gangerti juga, tapi sedihnya nyampe ke aku. Faaakkk.
Apa sih rasanya ngeliat orang yang paling kita cintai di atas dunia, paling kita inginkan, harus kita relakan untuk jadi milik orang lain? Aku ngebayanginnya aja udah nangessss...
Sekeras apapun usaha Ayan untuk move on dia tetap gak mampu. Kalau bisa dibilang nyari yang lebih dari Alizeh sih dia bisa banget. Tapi dia gak mau yang lebih, dia maunya Alizeh, titik. Itulah keras kepalanya laki-laki. Kita tau kalo laki-laki susah banget setia, tapi pas dia udah nemu 'The One'-nya dia, udah deh, gak ada lagi yang bisa mengganggu keteguhan hatinya.
Satu hal yang aku sadari juga dari film ini, ternyata cewek udah diperjuangin segimana juga, kalo dalam hatinya gak pernah ada kita sedari awal, juga gak luluh dia. Iya loh, kalau misalkan dari awal dia emang beneran gak suka, gak bakal tembus tuh hati lewat perjuangan apapun. Kalo mereka yang bisa luluh itu, emang karena ada setitik rasa yang walaupun kadang dia sendiri gak sadar, tapi karena setitik tadi, pada akhirnya dia bisa juga ditaklukkan.
Alizeh dan 'dia' adalah contoh dari cewek yang dari awal emang gak suka, digimanain juga gak luluh luluh, ya aku mah bisa apaaa..
eh. wkwk
Temenku yang pernah ngalamin ini (jatuh cinta benaran dan gak bisa mupon) pernah ngomong ke aku pas aku tanyain kayak gini, "Pacar kau yang sekarang kurang apa lagi lek, cantik iya, pintar iya, kaya apalagi, kok masih aja stalking dan perhatiin si anu dari jauh?"
"Kau kan laki-laki juga. Pasti taulah gimana rasanya semenarik apa seseorang yang gak bisa kita dapatkan."
"Iya juga sih, selamanya akan tetap menarik. Tapi bukannya itu karena penasaran doang? Biasanya kan kalo udah dapat jadi biasa aja lagi. Yunolaah, laki-laki."
"Nggak. Aku kayaknya udah nemuin klopnya aku sama dia. Aku ngerasa aku nemuin sebagian diri aku yang hilang di dia. Aku, kalau sama dia ngerasa bahagia lebih dari kebahagiaan apapun yang pernah aku rasain."
"Maybe she's the one... for you. For her, you're not.."
"That's life my friend. That's life. Gak semua yang kau mau bisa kau dapatkan, gak semua yang kau impikan jadi kenyataan."
"Iyep. Kalau kita bisa dapatin semua yang kita mau, itu mah di surga ya."
"Exactly. Bagi aku, dia itu patah hati yang aku nikmati. Sakit yang gak mau aku obati. Dan perih yang aku candui."
"After all she did to you, do you still love her?"
"Yes."
Sungguh keras kepala sekali.
Aku pikir cuma temenku tadi doang yang sekeras kepala itu dalam mencintai, eh ternyata temen-temenku lain, bahkan sodara sepupuku juga gitu. Temen abangku juga malah ada yang udah mau nikah sama pacarnya, eh sang mantan yang dia pikir 'the one' ini nyapa lagi, alhasil gak jadi dia nikah. Sebegitu lemahnya hati lelaki kalo udah digoyang perempuan yang dia cintai setengah mati. Belakangan aku sempat denger ceramah di sini. Tonton deh. Bagian yang membuat aku tersadar kenapa laki-laki sebegitunya kalo udah cinta sama satu orang perempuan ( tonton di menit-menit pertama), "Dan begitulah hati laki-laki, hati laki-laki itu Allah jadikan tidak mungkin bertemu dua cinta secara persis sama dalam hatinya, tidak ada."
Terjawab sudah.
Segimanapun juga dipaksa, dikasi tau, dinasehatin, jangan lagi ngarepin dia, yang namanya lelaki udah jatuh cinta, yaudah. Dia mungkin bakal nemu orang baru lagi, jatuh cinta lagi, menjalin hubungan lagi, tapi di dalam hatinya masih ada si doi yang tadi ini. Kayak udah ada tempat tersendiri dan gak bisa diganggu gitu. Itulah hal yang perlu kalian sadari, when a man really fell in love. Meskipun cinta itu gak berbalas, dia udah gak peduli. Iya sekeras itu. Di film ini juga ada scene yang dimainin sama Shah-Rukh-Khan dan dia bilang gini, "Unrequited Love is the best feeling in the world."
Yep, postingan ini akhirnya menjelaskan apa yang harusnya dari dulu aku jelasin. Apakah aku termasuk kategori ini?
You already knew the answer.
Happy Watching!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar