About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Kamis, 25 Oktober 2012

Larva

Apa itu Pedekate? Mungkin bisa dibilang Pedekate adalah sebuah fase larva pada sebuah metamorfosis cinta. Yang namanya sebuah metamorfosis itu pasti harus melewati fase telur (suka) - fase larva/ulat (PDKT) - kepompong (menunggu saat yang tepat untuk menembak gebetan) - Kupu-kupu (cinta baru). Bisa dibilang fase Pedekate atau Larva ini merupakan hal terpenting demi menjadi sebuah kupu-kupu. Mau jadi Kupu-kupu yang cantikkah cinta kalian atau bahkan menjadi sebuah kepompong yang gagal, semua tergantung pada fase larva ini. 
Lantas permasalahannya ada disini. Bagaimana jika seseorang itu merasa takut untuk menjalani fase larva yang lumayan mengandalkan skill lebih ini? Mungkin orang itu punya beberapa kendala untuk melakukannya. Bisa jadi dia takut untuk berkenalan dengan calon gebetannya atau meskipun udah kenal, dia gak tau harus bagaimana lagi melanjutkan fase larva ini. 
Cerita berawal dari seorang temanku, katakanlah namanya Sahri. Sahri ini bisa dibilang cukup handal dan punya pengalaman dalam soal gebet-menggebet cewek. Terbukti dengan mantan-mantannya yang cukup 'Blewah' dan bisa dikatakan 'Wah' semua. Tapi bagaimana mungkin orang yang mempunyai experience berlebih seperti ini bisa takut untuk menggebet cewek lagi. Kita sebut cewek yang menjadi target Sahri ini sebagai 'Blewah'. Si Sahri ini memang belum pernah kenal si Blewah ini sebelumnya, jadi bisa dibilang Sahri ini sekarang berada pada level fase Larva yang cukup sulit untuk bisa berubah ke fase kepompong. Kita bisa bilang si Sahri ini pengecut karena gak berani 'berkenalan' dengan tuh cewek. Tapi bagaimana jika si cewek ini adalah cewek pendiam, kalem, dan takut dengan laki-laki yang ekspresional dan blak-blakan. Sampai disini level 'kesulitan' Larva seorang Sahri bisa dibilang nyaris mendekati level dewa.
Berbagai cara dan saran telah diberikan teman-teman terdekatnya. Misalnya si Nawi, yang memberikan saran untuk mendekati si Blewah dengan cara 'gila-gilaan' dan selalu menampakkan bahwa Sahri suka dengan Blewah. Cara ini terbukti ampuh setelah Nawi membuktikan pada Sahri bahwa dia bisa mendapatkan cewek dengan cara begini. Hanya sekitar 13 hari 2 jam 24 menit 30 detik Nawi berhasil menaklukkan cewek yang hanya dikenalnya karena berebutan kursi.
Sahri ini untuk sementara menolak memakai cara 'gila' si Nawi meskipun telah berhasil, karena Sahri sadar cewek yang akan di'gas'nya tipenya berbeda dengan cewek yang telah di'gas' oleh Nawi tadi. Alasan lain mungkin karena si Sahri tau dia gak akan berebutan kursi dengan si Blewah.
Selain memberikan saran, teman-teman si Sahri ini juga memberikan bantuan atau dekingan. Katakanlah namanya Asep, seorang pemuda baik budi pekertinya yang rela mencari teman dekat si Blewah untuk bisa jadi dekingan Sahri. Tidak beberapa lama dia berhasil mendapatkan belasan dekingan. Setidaknya ini lebih baik daripada saat si Sahri mencari dekingan sendiri, sejumlah dua orang tapi gak bisa diandalkan, karena alasan beda kasta. Asep ini pun demi kawan rela mencari-cari informasi seputar Blewah, seolah-olah dia yang suka sama Blewah. Sedangkan Sahri cuma bisa takut dan gak berbuat apa-apa. Mungkin surga-lah balasan untuk Asep ini.
Ngomong-ngomong soal Asep, dia ini padahal juga punya masalah seputar Larva. Tapi masalah dia bukan soal 'berkenalan' seperti yang dialami Sahri. Masalahnya adalah 'keberanian' dan 'mental'. Mungkin ini karena experience-nya yang emang gak ada sama sekali. Wajar...
Pada akhirnya, prinsip Larva atau Pedekate yang punya kendala hanyalah sebuah penantian dan harapan, penuh perjuangan juga kesia-siaan.Tapi inilah metamorfosis cinta. Larva emang gak selamanya bisa jadi kepompong. Kepompong pun gak selamanya bisa jadi kupu-kupu yang cantik. Kupu-kupu yang cantik pun gak selamanya bisa hidup, suatu saat pasti akan mati. Sebuah metamorfosis yang akan dialami oleh seorang manusia adalah Metamorfosis Cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar