About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Jumat, 19 Oktober 2012

The Curse of Jomblo: Volume 2

Disini aku kembali menulis tentang Jomblo. Kutukan-kutukan Jomblo. Nasib Jomblo. Jika pada The Curse of Jomblo volume 1 aku menulis tentang kutukan Jomblo secara umum, bedanya kali ini akan aku tulis dan kugali dari dalam diriku sendiri.

Buat teman-teman yang belum baca The Curse of Jomblo aku saranin jangan baca yang ini dulu. Mesti baca volume 1 dulu, nih klik disini aja. Oke? Selamat membaca :) 

Sebagai jomblo yang sangat berpengalaman dan senior, aku tentu saja punya pengalaman-pengalaman unik dan berlebih. Disini, aku akan mencoba untuk membagikannya kepada kalian semua, para Jomblo amatiran. Yang namanya jomblo pasti sakit hati kalau lihat orang pacaran mesra-mesraan di depan umum. Apalagi di TL. Mereka memang gak punya toleransi berasmara. Sebagai contohnya:

Ini bukti bahwa orang yang tak punya toleransi berasmara itu ada. Seenaknya saja bermesraan, ngucapin selamat malam, selamat pagi, ngingetin makan, sampai selamat tidur lagi.
Aku, sebagai Jomblo yang teraniaya otomatis iri dong. Jadi aku nge-tweet gini, syukur-syukur ada yang kasihan.

Kemudian aku berdoa kepada sang Khalik, supaya ada orang yang kasihan dengan memberikan sedekah ucapan selamat Tidur atau semacamnya. Tapi yang kudapat malah gak sesuai yang diharapkan. Yang ada malah kayak gini :



Betapa kejamnya followers aku. Yaa...Inilah hidup. Gak semua yang kita inginkan bisa terkabul. Jadi aku melakukan sesuatu yang lumayan, cukup, bisa menghibur diriku sendiri:


What a Brilliant idea, isn't it? Tapi lagi-lagi yang kudapat hanya cemoohan dari follower terkutuk satu ini:


Aku dikatain abnormal -___-
Padahal yang kuinginkan cuma sebuah ucapan selamat tidur. Sederhana tapi istimewa :')
Setelah itu, aku menjalani hari-hari jomblo-ku dengan biasanya. SMS dari operator pun sudah cukup untuk membunyikan hape-ku yang sepi. Aku mau kasi tau satu hal. Ringtone hape-ku ini sendiri hingga saat ini belum pernah aku dengar, saking gak adanya yang mau nelfon. Mention sepi. Frustrasi rasanya. Akupun membuat tweet atas kefrustrasian-ku ini:



Untuk kesekian kalinya, hinaan dan celaan itupun datang....








Semakin banyak celaan, semakin banyak pula penderitaan, itulah Jomblo. Aku hanya bisa menatap mention-mention yang berdatangan dengan senyuman dan aliran air mata yang terus membasahi pipi...






Saat itu aku berasa gak punya harga diri lagi. Udah jomblo, terhina pula. Ibaratnya, udah jatuh tertimpa motor sendiri. Saat itu juga tingkat ketenaran aku sebagai jomblo senior mulai diakui oleh dunia. Bahkan ada sebuah jasa twitter yang menawarkan pacar ke aku. Amazing! *prok-prok*


Tapi, di antara semua follower-ku yang kejam dan tak berbudi tadi, ada satu orang yang emang sengaja buat aku sakit hati kuadrat. 

@anggreika, follower terkejam abad ini



Kemudian dia membuktikan perkataannya : 

 

Gak puas ngeledekku cuma di twitter, dia malah ngeledekku di sms. Dia dengan sengajanya sms-ku yang isinya begini : 



Sebagai jomblo profesional, aku nganggap ini hal yang biasa saja. Aku gak bakal sakit hati. Udah biasa. Aku, hanya seorang Jomblo senior yang ingin diucapin selamat pagi sampai selamat tidur oleh seseorang, selain emakku tentunya. Permintaan yang sederhana, namun istimewa bagiku. Bagi kami, kaum jomblo, kaum fakir asmara. Mungkin dari pembaca nanti ada yang kasihan, sehingga ada yang mau ngucapin itu semua serta ngingetin aku buat makan, boleh mention ke twitter aku: @SeptianArifandi
Satu mention yang kalian berikan adalah sangat berharga bagi kami, para jomblo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar