About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Sabtu, 13 Oktober 2012

Tragis? Memang

"Kau cari lah cewek ndi, kapan lagi kau mau coba pacaran? Kapan lagi mau dapat pengalaman?"
Itulah kata-kata temanku yang selalu menyemangatiku untuk melepas status 'Bujangan' saat ini. Sebetulnya aku bukannya gak mau, cuma gak ada yang mau sama aku. Tragis? Memang.
Hingga saat ini tercatat belasan cewek yang hanya bisa kuakhiri menjadi status "Mantan Gebetan". Udah deket banget, tapi ujung-ujungnya sebatas teman. Dengan fisik SEADANYA dan APA ADANYA begini, sudah ada jaminan untukku bakal menjadi Bujang abadi.
Tapi kemampuan aku untuk mendekati seorang cewek bisa dibilang cukup profesional. Ingat, cukup profesional. Cukup.  Permasalahannya adalah disini sebetulnya. Sebagai contoh, aku mendekati seorang cewek belum dikenal, satu sekolahan, lewat twitter. Aku mention dia, dia balik mention, hingga akhirnya kami berasa deket dan kenal banget cuma dalam hitungan jam. Sampai akhirnya kita berjumpa di sekolah, negur dikit dan diam. Malamnya lagi aku coba mention, dan...gak dibalas. Mencoba tuk cari tau kenapa akhirnya aku ingat. Mungkin pas dia lihat bentuk fisikku yang gak beraturan seperti ini di sekolah tadi, dia jadi jijik dan mungkin saat kami berpapasan dia sempat istighfar dan baca ayat kursi. Aku tau mungkin memang ada keraguan di dalam lubuk hatinya yang mempertanyakan, "Andi ini manusia apa bukan?Atau binatang? Ah mungkin setan? *baca ayat kursi*." Bukan hanya dia seorang yang seperti itu, rata-rata semua cewek yang udah kudekati, bakal menjauhi aku layaknya najis berat semacam kotoran anjing begitu setelah kami berjumpa, dan dia melihat fisikku. *baca ayat kursi*
Satu-satunya cewek yang mau dengan aku cuma cewek yang punya keterbatasan fisik. Misalnya, buta. Berkali-kali aku diPHP-in, berkali-kali pula aku di sakiti, berkali-kali aku dibanting, dihempas, ditendang, ditinju, dan rupanya ini Smackown. Berkali-kali aku harus bangkit dan tersenyum lagi. Tragis? Memang. Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja. Suatu saat aku akan membuat mereka menyesal telah menyia-nyiakan aku. Aku akan menjadi orang sukses nanti. Harus!
Mario Teguh pernah berkata, "Sesungguhnya pembalasan dendam terbaik adalah sebuah kesuksesan."

1 komentar: