About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Jumat, 12 Oktober 2012

Tentang Cinta yang Tak Berbalas

Sebelum membaca postingan saya yang satu ini, ada kalanya bagi teman-teman yang rentan galau mohon jangan membaca. Karena akan berakibat fatal nantinya. Mungkin postingan ini akan membuat anda menangis, sedikit meringis, sampai air mata anda habis. So, please enjoy this!

Waktu tak akan bisa dikembalikan lagi. Semua yang sudah berlalu takkan bisa diubah lagi. Aku tak tau harus menyesal atau bahagia, sejak pertemuan pertama denganmu. Tak pernah terbayangkan sedetikpun pikiranku untuk gagal memilikimu, sampai akhirnya aku tau kenyataan yang sebenarnya tentang isi hatimu terhadapku. Menerima kenyataan itu memang sulit, tapi kenyataan harus tetap diapit, walaupun itu pahit. Sakit...

Jatuh cinta emang gak selamanya terasa manis, kadang bisa juga jadi amis, berakhir tragis, dengan cara yang sadis. Jatuh cinta emang sering buat kita tersenyum, susah tidur, dan dihantui kerinduan yang terpendam. Tapi yang namanya jatuh, tetaplah jatuh. Jatuh itu selalu sakit. Terkadang, ketika sakit ada yang menolong dan memberikan obat, tapi itu terkadang. Keseringannya dibiarkan dan tidak dipedulikan. Jatuh cinta juga seperti itu, kadang jatuh cinta itu dibalas dan diberi perhatian, tapi seringnya diabaikan dan disia-siakan. Ya itulah namanya, "Unrequited Love". Cinta yang tak berbalas...

Sejak pertemuan /denganmu. Senyummu. Tawamu. Semakin membuatku yakin untuk mencintaimu. Tapi aku segera sadar kau tak akan pernah mencintaiku. Kau menggantungkan perasaanku. Aku luka karenamu. Luka yang tidak sulit untuk disembuhkan, namun membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang membuatku semakin merasa pilu karena luka yang kau beri.

Menaruh hati kepadamu itu, seperti sedang berada di tengah samudera. Samudera cintamu yang sunyi. Namun, tetap  saja aku mengarunginya, meski tak bertepi. Menyelami hatimu, meski belum ada kutemukan mutiara pemusnah rindu. Bersama ombak cinta yang mendera, kutitipkan luka yang aku harap kau akan mengobatinya. Karang di lautan menangis sendu, kala melihatku menunggumu. Di tepi samudera sunyi inilah kau nyanyikan syair penyayat hati, ketika aku tenggelam di palung hatimu. Namun, kau tak kunjung menyelamatkanku. Aku tenggelam di samudera cintamu. Aku ingin keluar, namun aku tak mampu.

Ingin ku memilikimu, mendengarmu, dan merasakan cintamu. Tapi semua itu hanya khayal waktu yang membutakan mataku di tengah-tengah kabut tipis di atas samudera cintamu. Hujan cerita tentangmu menjadi koleksi di telingaku bagai alunan melodi merdu yang tak dapat pudar dimakan waktu. Semua gambar dirimu di dalam bayangku, akan setia untuk kupandang selalu.

Pertanyaan untukmu: Pernahkah kau memikirkan sebuah cinta yang tak berbalas? Atau sebuah perasaan gelisah dan tak menentu yang ada hanya karena sebuah penantian?


Dari: Sebuah perasaan yang trauma mencintai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar