Aku tak mengerti apa yang kurasa
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
Meski kau takkan pernah tau
Aku memang gak pernah ngerti tentang cinta. Aku gak punya pengalaman dengan yang namanya asmara. Tapi, akankah rindu yang tengah aku rasakan saat ini ada kaitannya dengan itu? Mengapa aku bisa rindu di saat semua hal ini gak pernah aku bayangkan sama sekali? Bagaikan langit gelap yang menutupi semua kecerahan yang ada di bumi ini. Sama... Aku juga gak ngerti barusan ngomong apa. Tapi kesannya keren gitu kan.
Bicara soal cinta itu ternyata lebih sulit daripada soal kimia. Aku selalu takut untuk mencoba masuk ke sebuah lorong yang namanya cinta dan asmara. Padahal bang haji Rhoma udah bilang hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, tapi aku gak sadar akan hal itu. Sejauh ini aku gak punya problematika dalam kehidupan yang tanpa cinta. Hingga pada akhirnya I can feel that sucks!
Awalnya hanya sekedar basa-basi bodoh, kemudian sebuah percandaan tolol, hingga akhirnya malah gombal-gembelin si dia. Gak pernah menyangka alur ini malah sampai kepada yang namanya Jatuh Cinta. Jatuh yang gak pernah sakit, tapi susah untuk bangkit kembali dari keterpurukan. Mungkin sebagian teman-temanku merasa senang, mereka bilang akhirnya aku jadi cowok yang Normal. Bangsat memang.. Tapi it's fine, cause i know they just trying to raise my spirit up.
Well, sekarang aku hanya mencoba agar dia mengerti apa perasaanku terhadapnya. How? I will find the way myself. Aku udah pernah coba jadi sosok yang humoris. Kenapa? Satu-satunya yang bisa diunggulkan dari muka jelek cuma itu. Jadi humoris. Sekarang bayangkan apabila orang berwajah jelek malah ikutan sok cool kayak yang ganteng, yang ada malah orang yang ngeliat dia malah jijik, mual, muntah darah bahkan sampai harus baca ayat kursi. Jadi aku coba untuk menjadi sosok yang humoris, dan kesalahannya adalah dia no sense of humor. Jadi, lelucon tolol yang aku buat gak ada artinya, bahkan sebuah percandaan bisa dibawa ampe ke ulu hati olehnya. WTF. Bukan aku namanya kalau gak punya plan B. Rencana kedua aku ini adalah mencoba jadi sosok yang romantis. Lagi-lagi gak ngefek, yang ada malah ngefak. Aku lupa dan baru sadar kalau muka ini emang gak cocok jadi muka yang romantis. Muka ini emang cocok buat nakutin tikus got. Malah aku pake ke romantis, fucked up. Saking seringnya aku mikirin cara menaklukkan hatinya, yang ada malah dianya kebawa mimpi. Lagi dan lagi. Hanya dia yang selalu ada dalam mimpiku. Dreaming of You. Dreaming of You to be mine. Hingga aku hanya bisa berdoa setelah berbagai usaha telah dilakukan.
Finally, aku punya kesimpulan. Mereka yang sudah jatuh hati pada seseorang lainnya akan berusaha melakukan segala cara untuk mendapatkan hati orang yang dicintainya, meski mereka tahu tidak akan pernah bisa untuk mendapatkannya dan walau pada akhirnya mereka hanya bisa berdoa. Mendoakan yang terbaik untuk dia sendiri dan orang yang dicintainya. Ya... Inilah kehidupan itu kawan. Kehidupan ini memang penuh dengan tanda tanya yang mana harus kita jawab dan ambil kesimpulan terhadapnya. Kehidupan ini akan berarti apabila mereka mau mengerti dan mengambil kesimpulan pada jawaban atas pertanyaan mereka sendiri.
"This life is full of question marks, which we must take responsibility and conclusions. This life would be mean if they want to understand and draw conclusions on the answers to their own questions."
NB: Postingan kali ini emang sangat berbeda dengan beberapa postinganku sebelumnya, yang isinya gak pernah serius. Tapi disini aku mencoba untuk menulis sesuatu yang serius dan pake hati tentunya. Aku sangat berharap dia baca blog ini dan sadar akan perasaanku padanya. This post is for you...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar