Hari ini katanya tanggal cantik ya? Tapi kok kehidupan cintaku gak cantik juga ya? Sebagaimanapun cantiknya tanggal hari ini, tetap dia yang paling cantik menurut aku #eaaa. Anehnya hari ini bagi aku seperti kiamat. Selain awal pagi aku harus diawali dengan berita kekalahan Arsenal, hari ini juga terjadi sebuah duet antara mateMATIka feat. Sejarah. Selain itu hari ini juga melelahkan, setelah harus les 2 kali dalam sehari, aku juga harus mengerjakan deadline portofolio Analytical Exposition yang mesti dikumpul besok. Parah...
Kalau ngomongin tanggal cantik, pasti banyak bayi yang dipaksa keluar dari tempat persembunyiannya ke dunia yang kotor ini. Aku juga gak ngerti apa motivasi orangtuanya buat ngeluarin dia di tanggal cantik. Selain kelahiran, ada juga yang malah sengaja bunuh diri di tanggal cantik biar batu nisannya keren dihiasi tanggal cantik. Atau ada yang emang udah ngebuat janji dulu sama Malaikat Izroil supaya nyawa dia dicabut pukul 12.12 tanggal 12/12/12. Mau mati aja nyusahin. Selain kelahiran dan kematian juga ada yang nikah di tanggal cantik ini, meskipun akad-nya aja dulu. Buat yang udah punya pacar, saatnya nih buat putusin pacarnya (?).
Tapi, yang paling spesial dengan hari ini adalah setiap anak muda yang punya gebetan udah siap nembak gebetannya. Sedangkan aku? Cuma bisa menembak comberan dengan air kencing sendiri. Termasuk teman aku, sebut saja namanya Budi. Jadi, si Budi ini udah prepare banget buat nembakin gebetannya di hari ini. Dimulai dengan pistol biasa, machine gun, shot gun, sniper, sampai bazooka, semua udah dia siapin. Iya, mulai dari surat cintanya, lagu romantisnya, puisi cintanya, semua udah disiapin dengan matang, sematang kulit aku. Trus aku tanya ke dia, "Bud, emang yakin bakal diterima?" dengan tampang menghina.
"Diterima gak diterima, yang penting coba dulu. Gak kayak kau, belum apa-apa udah nyerah." Budi balik menghina. Kampret nih si Budi, bisa aja kalau mojokin aku.
"Buat apa usaha kalau ujung-ujungnya gagal?"
"Yah setidaknya kalau ditolak, kan ditolaknya juga tanggal cantik." kata si Budi santai disertai dengan senyum menjijikkannya itu.
Iya.. dalam hal ini si Budi lebih unggul daripada aku dari segi mental. Kalau dari segi otak, dia mah kurang. Kurang sekali malah. Tapi ada benarnya juga si Budi. Setidaknya dia udah pernah mencoba. Sedangkan aku? Cuma melewatkan hari keparat ini dengan sia-sia. Sekarang, aku cuma bisa berharap bisa melewati hari cantik ini dengan cara yang cantik juga, walau aku gak pernah mendapatkan si cantik yang di sana itu. Meski aku udah mulai bosan dengan memainkan peran sebagai pengagum rahasia ini, tapi aku masih takut untuk mengungkapkan yang sebenarnya.
Bagiku, selagi aku masih diberi kesempatan untuk menghirup nafas segar di bumi ini, melihat kecantikan bumi ini, bertemu dengan teman-teman tersayang, hari itu udah lebih dari cantik. Jadi, setiap hari yang cantik itu bukan didasarkan atas tanggalnya, tapi bagaimana kita bisa menikmati dan mensyukurinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar