Pukul 11.00 hari ini Kamis, 13 Desember 2012 Sonya telah boleh keluar dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh. Heran ya? Kenapa kok tiba-tiba dia ada di rumah sakit, sudah pulang pula, dan dinyatakan sembuh? Penasaran kan? Sabar...Semua akan jelas pada waktunya. Eh.. bagi yang belum baca Penyakit Aneh Part 1 mending baca dulu deh, ketimbang nanti bingung.
Sore itu, tepatnya minggu ke-3 penyakit aneh ini diidap Sonya. Di kala itu kami tengah berobat kepada seorang, mmm bisa dibilang orang alim gitulah. Kita sebut dengan atuk Feri. Jadi atuk ini, udah berhasil mengeluarkan 'si Putri'. Sonya memang sempat sembuh, sekitar 1 minggu Jadi dia kembali ke sekolahnya lagi. Namun, malang tak bisa dihindar, Sonya malah kemasukan. Gurunya yang awal mulanya gak percaya pada penyakit aneh ini tiba-tiba langsung percaya plus ketakutan. Kami sekeluarga sangat terkejut dengan 'kembali'nya penyakit ini. Namun, masalahnya yang masuk ke tubuhnya kali ini adalah yang lain (lebih kuat). Sonya sendiri bilang, bahwa hantu ini adalah hantu pohon, di sekolahnya. Kembali lagi mereka berobat ke rumah atuk Feri. Namun, setelah 2 minggu kemudian, gak sembuh-sembuh. Lantas, orangtuanya memutuskan untuk mencari orang yang lebih 'pintar' lagi.
Sebut saja namanya, O. Dia orang batak, beragama kristen. Ilmunya ngeri, bisa baca pikiran orang. Kurasa dia juga bisa menyantet orang. Anehnya, Sonya sendiri malah tidak suka dengan si O ini. Jadi pengobatan langsung dihentikan dan diputuslah hubungan dengan O ini. Setelah ditanya mengapa, Sonya akhirnya membongkar rahasia, bahwa dia gak suka karena O mempunyai 'pegangan' yang jahat. Kuat dan besar. Selalu mengikutinya kemana dia pergi. Setelah kejadian pemutusan hubungan itu, Sonya malah semakin menjadi-jadi. Makhluk yang masuk malah semakin beragam dan berganti-ganti. Meskipun jadwalnya sudah sedikit berjarak. Puncaknya adalah malam itu...
Ketika tengah melakukan shalat Maghrib, Sonya tengah terbatuk-batuk. Oh sorry aku lupa memberi tau bahwa batuk-batuk ini adalah tanda-tanda dia akan kemasukan. Setelah batuk ini biasanya dia akan menarik nafas panjang, kemudian membuangnya lewat mulut. Itu tandanya dia sudah berganti berubah menjadi makhluk lain. Kembali lagi ketika dia terbatuk saat tengah shalat, Maghrib, kami seisi rumah langsung waspada menatapnya yang tengah berdiri. Kemudian dia batuk, 1 kali, 2 kali, 3 kali, sampai ke 7 kali, terdengarlah suara 'pengambilan nafas'. Sonya pun terjatuh dari berdiri tadi. Dengan cekatan kami semua menangkapnya, memegangnya, dan menahannya. Tapi, bang Jefri merasakan ada sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Kesadarannya hilang timbul. Pada saat kesadarannya pulih, dia langsung memberi tahu kami semua bahwa yang masuk adalah 'pegangan' si O tadi. Kami semua bingung kenapa O malah mengirim utusannya. Sonya bilang, 'kepunyaan' si O ini masih ada di dekat pintu kamar mama aku. Sonya gak mampu berkata-kata banyak lagi, dan...kemasukan lagi. Begitu terus sampai lebih dari 5x. Dia cuma bisa menangis ketakutan saat kesadarannya pulih sebentar. Aku sebetulnya gak kuat lihat adegan semacam itu. Sampai akhirnya 'beliau' pergi dan akhirnya keadaan kembali normal.
Hari demi hari pun terlewati, seperti biasa, kemasukan, normal, kemasukan lagi, normal lagi. Pernah ada suatu minggu dimana dalam 1 minggu penuh (setelah pengobatan lagi ke atuk Feri) dia gak pernah kambuh. Kami mengira dia telah sembuh, namun semua itu salah...ada suatu momen dimana dia mendadak kambuh. Ya... itu adalah saat dia bertemu orang tuanya.
to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar