Kelas aku, XI IPA 1, akhir-akhir ini lagi hot-hotnya membahas masalah CINTA. Lebih hot daripada dada Julia Perez yang dipanggang. Jauh lebih hot dari itu. Teman-teman aku yang cowok, khususnya yang jomblo, lagi ngebet-ngebetnya pengin pacaran. Mereka semua lagi gila-gilanya ngincar gebetan. Dan beberapa hari lalu mereka serempak kompak buat ngungkapin isi hati kepada sosok yang diincar selama ini. Sosok yang diimpi-impikan tiap detik. Sosok yang terbayangkan saat memejamkan mata. Sosok yang terpikirkan saat tengah termenung. Sosok yang tersayang.
Mereka semua sangat menyayangi gebetan mereka. Namun sayang, si gebetan tidak menyayangi mereka. Kepupusan hati beralas cinta yang tak terbalas mereka rasakan. Ya... ditolak.
Kalian tau ditolak? Ya, ditolak adalah hal paling menyeramkan nomor dua di dunia, setelah wajah aku. Tau gak perasaan mereka setelah ditolak?
Kecewa?
Jelas.
Kesal?
Pasti.
Sedih?
Tentu saja.
Kok?
Gimana enggak, coba aja bayangin berapa pulsa yang mereka habiskan buat nge-sms/nelfon si doi tiap malam, berapa waktu yang tersia-siakan buat memikirkan si doi, berapa mimpi yang mereka alami buat memimpikan si doi, berapa nada asmara yang mereka alunkan tiap malam, BERAPAAAAH???
Gak terhitung.
Pengorbanan yang mereka persembahkan seolah-olah gak ada artinya saat si doi mengucapkan kata, 'Maaf'' usai mereka mengungkapkan perasaan. Apa cewek gak mikir?
Tapi, masalah hati kan gak bisa dipaksain, Ndi...
Yap benar. Aku tau itu. Sejauh ini, penolakan adalah hal yang normal-normal aja sampai para cewek itu menggunakan alasan yang di luar kemampuan logika manusia. Sebuah alasan. Alasan untuk menolak cowok. Alasan menjijikkan. Alasan menyakitkan. Jauh lebih menyakitkan daripada penolakan itu sendiri.
Emang apaan alasannya Ndi?
Nah, untuk itu aku bikin postingan ini. Supaya kalian (para cewek) gak menggunakan alasan menyakitkan dan menjijikkan berikut ini. Alasan-alasan cewek di bawah ini merupakan hasil survey-ku dari beberapa korban 'penolakan'.
Berikut ini saya persembahkan #AlasanCewekNolakCowok
- "Maaf.. Kamu terlalu baik buat aku. Kamu bisa kok dapat yang lebih baik dari aku."
Sampai disini aja udah agak rancu ya. Masa' kalau kita terlalu baik buat mereka ditolak? Seharusnya mereka bisa bersyukur dapat yang terlalu baik. Bilang aja deh sejujurnya, kalau makna kalimat itu sebetulnya: "Kamu terlalu jelek buat aku."
Lalu kalimat keduanya jauh lebih rancu lagi dan di luar logika manusia biasa. Logika-nya kan gini ya.. Kalau kita aja ditolak sama dia, apalagi yang lebih baik daripada dia? Mungkin lebih dari ditolak, bisa jadi langsung diludahin. Misal: "Kamu mau gak jadi pacar aku?" | "Cuih..." | *ngelap muka* |
- "Maaf...Kita belum dekat. Kita belum mengenal satu sama lain."
Sampai disini cowok seringnya beranggapan, "Ah dia nolak aku karena belum kenal aja ya." lalu si cowok masih aja tetap pedekate-an sama ceweknya. Nah si cowok nembak lagi tuh, setelah mereka benar-benar dekat dan saling mengenal satu sama lain. Tapi alasan 'menjijikkan' cewek itu keluar lagi.
"Kamu mau gak jadi pacar aku? Kita kan udah kenal dekat." | "Maaf ya. Kayaknya kita udah terlalu dekat, sudah seperti sahabat. Aku lebih mau kamu jadi teman aku kayak biasa aja." | *nelan aspal*
Kebayang gak betapa sakitnya hati si cowok? Udah ngorbanin sejumlah waktu untuk itu, dan hasilnya tetap aja nihil. Kejam...
- "Maaf ya.. Aku mau fokus belajar buat ujian dulu."
Alasan ini paling ampuh buat cewek kalau ditembak pas mau ujian. Si cowok terus aja salah mikir, "Oh iyaya, berarti kalau aku tembak lagi pas sesudah ujian bisa diterima.." Padahal enggak. Itu mah cuma alasan 'klasik' cewek aja buat nolak cowok. Jadi setelah ujian, si cowok nembak lagi nih ceritanya:
"Kamu mau gak nerima cinta aku? Kan udah selesai ujian." | "Maaf ya.. Aku mau fokus buat liburan dulu." | *nelan permen karet* |
- "Maaf ya, aku lagi malas pacaran."
Lagi-lagi 'alasan klasik'. Udah capek-capek ngumpulin keberanian buat nembak, cuma mendapatkan jawaban negatif yang bersumberkan sebab 'malas'. Kejam.......... Si cowok sampai disini masih nyantai aja sih, hingga akhirnya dua hari kemudian, si cewek udah jadian aja sama orang lain.
"Bro... Tau gak, si anu baru jadian loh sama si anu." | "APAAAAH?!! *nyebur ke jamban* |
- "Maaf ya, aku teguh pada prinsip aku. Aku gak mau pacaran sama teman aku sendiri. Nanti gara-gara pacaran, lalu kita putus, pertemanan kita jadi berantakan."
Alasannya boleh sih, karena gak mau merusak pertemanan. Tapi, kalau dia tetap teguh pada prinsip 'gak mau pacaran sama teman sendiri' jadinya dia mau pacaran sama siapa dong? Sama musuhnya? Atau malah sama bapaknya sendiri? THINK IT AGAIN GIRLS...
- "Maaf... Aku dilarang orangtua aku buat pacaran."
Nah.. kalau yang ngasi alasan ini anak polos, baik-baik, pemalu, dan rajin shalat, aku mah percaya dan bisa menerima alasan kayak gini. Tapi, gimana kalau yang ngasi alasan kayak gini adalah cewek yang punya mantan 3 lusin? This is really-really full of bullshit. *ludahi*
~~~~~
Nah itu dia alasan yang berhasil aku kumpulkan kesana-kemari dari beberapa narasumber yang terpercaya. Kira-kira, cowok yang baca postingan ini, pernah gak kalian nelan alasan yang sama? Ada benarnya kan? Sip...
Aku mau nanya nih sama kalian para cewek, kok bisa-bisanya kalian gunakan alasan menyakitkan kayak gitu buat nolak cowok? Kan masih ada cara lain, dengan ngomong jujur apa adanya misalkan.
"Kamu mau gak jadi pacar aku?" | "Maaf.. Kamu bukan tipe aku." | "Emangnya tipe kamu yang begimana?" | "Tipe 36..." | *nelan rumah* |
Tapi Ndi, kalo ngomong apa adanya kami takut itu bakal ngelukain perasaan mereka.
Hoi. Emangnya ada ya hal yang lebih baik daripada sebuah kejujuran? Perkara ngelukain perasaan itu gak masalah. Asalkan kalian memang ngomong apa adanya. Memang sih itu bakal ngelukain perasaan mereka. Tapi, semua luka bisa sembuh kan?
Mmm... Yadeh, buat ke depannya kami gak bakal pakai alasan itu lagi. Kami bakal ngomong jujur apa adanya.
Nah iya gitu.. Bukankah mengatakan 'Aku gak punya rasa yang sama terhadapmu' adalah perkara mudah ketimbang menyusun sebuah alasan?
Iya Ndi, iya... Eh ngomong-ngomong kok paham banget masalah ginian? Pengalaman ya?
Eh itu.. bukan. Bukaan pengalaman.. Gak kok, serius enggak...
Yaudah.. postingan kali ini cukup sampai segini aja ya... BYE!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar