About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Kamis, 19 Mei 2016

Berbahagialah tanpa aku

What if someone you love is happier without you? Will you leave?
Aku pernah ngebaca ini di cover sebuah novel yang aku lupa judulnya apa. Bagaimana jika orang yang kamu cintai lebih bahagia bila tanpa kamu, kamu bakal pergi atau enggak?

Mungkin kita terlalu lihai tentang mencintai sampai tidak pernah belajar tentang apa itu mengikhlaskan maupun merelakan. Sepatutnya kita gak boleh egois untuk ini, apalagi bila menyangkut orang yang kita cintai. 

Jujur, setiap orang ingin dibutuhkan, ingin dirindukan, ingin dicintai, tapi apalah artinya jika tanpa kata 'saling'?
?
Kembali ke pertanyaan awal, jika dia yang aku cintai lebih bahagia bila tanpa aku, akankah aku pergi? Susah memang, namun bukan berarti tidak bisa. Berkali-kali aku berpikir, untuk apa aku bertahan bila yang didapat hanya 'bersedih dengan-', sedangkan yang dia inginkan adalah 'berbahagia tanpa-'

Dan sampai di titik aku menulis ini, aku mulai menyadari betapa besarnya tentang merelakan. Aku belajar bagaimana secara layak dan gentle untuk merelakan dia pergi, lalu ikut berbahagia atas kebahagiaannya tanpaku. Mungkin aku telah menemukan jawabannya.

Jika dia yang aku cintai merasa lebih bahagia tanpaku, maka jelas sekali aku akan pergi. Berbagialah kamu tanpa aku, karena itu adalah pilihanmu.

Terima kasih atas pembelajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar