About Me

Foto saya
Hanya orang biasa yang menyempatkan untuk berkarya.

Jumlah yang sudah singgah

Selasa, 29 Mei 2018

Keluarga

Hellowz Allz...

Jujur aja, aku termasuk orang yang bener-bener cuek dalam segala hal. Bahkan dalam urusan keluarga sekalipun.

Mamaku juga udah sering banget ngomel dan nasehatin kalo aku harus berubah dalam urusan keluarga. Dulu mama pernah bilang gini, "Jadi orang jangan terlalu cuek, setidaknya kasi perhatian ke sekitar. Minimal ke keluarga sendiri." 

Kalau ada keluarga yang lagi susah, sakit, atau butuh bantuan, mesti aku utamain. Jangan hal-hal lain dulu. Keluarga nomor satu. Itu pesannya selalu.

Yep, beliau ngomong gitu ke aku karena aku gak pernah peduli sama siapapun, termasuk ke keluarga sendiri. Saking gak pedulinya, ada keluarga yang masuk rumah sakit atau meninggalpun aku gak pernah nengokin alias bodo amat. 

Aku bukan tipe yang bisa kenal-dan-dikenal oleh keluarga besar. Aku ini tipe manusia yang 'wajah mungkin dikenal, tapi namanya engga' di keluarga. Anggota keluarga mungkin tau aku ini keluarga mereka ya karena sering ketemu di acara arisan keluarga, tapi mereka gak tau aku ini keturunan sebelah mana, dan anak siapa. Kalaupun tau, pasti juga gak kenal nama aku siapa. Hanya sekedar tau wajah. Udah.
 
Berbanding terbalik dengan aku, bang Jefri (abangku) sangat mengenal dan dikenal keluarga dengan sangat baik. Siapapun keluarga yang butuh bantuan atau kesulitan, dia paling pertama untuk membantu. Dia ini tipe orang yang paling perhatian terhadap siapa saja. Murni sifat turunan mama sih, makanya gitu. 

Karena kesigapan dia jugalah yang bikin aku jadi males dan mikir, "ah kan udah ada abang," alhasil aku sama sekali gapernah aktif dalam urusan keluarga. Siapapun itu, entah omku, tante, atau sepupuku, ada masalah apa aja nyarinya bang Jefri. Bahkan juga kalo mereka mau beli sesuatu kayak mobil, motor, rumah, alat elektronik, harus nanya saran ke dia dulu. Atau minta temenin belinya. Pokoknya dia tipe orang yang selalu ada buat keluarga. Kalo bahasa jaman now mah 'Family Man'.

Karena ketidakpedulian aku inilah yang menjadi faktor mama mengusulkan diadakannya arisan keluarga yang ditujukan sebagai sarana kita saling silaturahmi secara konsisten dan gak mesti nunggu Idul Fitri doang. Sebulan sekali tiap awal bulan.

Awalnya, aku males datang. Tapi sebelum jadi durhaka dan terkena jurus rasengan mamah dedeh, aku lebih baik nurutin aja buat ikut.


Nah dari sini aku mulai mengenal dan menghafal-hafal nama om dan tanteku, terus sepupuku juga, dan mulai bertanya-tanya silsilah keluarga besar ini. Misal om ini sodaraan sama siapa sih, atau tante ini adik-beradik dengan siapa, intinya sih lebih memahami keluarga besar ini dengan silsilahnya sekalian.

Pada suatu ketika, aku datang ke arisan keluarga sementara abangku enggak. Dalam sehari itu aku bisa mendapat pertanyaan yang sama puluhan kali.

"Jefri mana? Kok gak datang?"

HHHHHH...



Nah ternyata, gak selamanya aku bisa cuek kayak gitu.. 

Seperti halnya dunia avatar Aang yang berubah setelah diserang negara api, dunia aku juga berubah semenjak abang aku menikah. Kenapa? 

Karena dia udah punya keluarga baru sendiri, prioritas utama justru keluarganya, dan untuk menjadi salah satu anggota keluarga yang selalu sedia, selalu ada, dan selalu bisa, hampir tidak mungkin lagi. Kesibukan dan perubahan prioritas baru ini yang ngebuat aku mendapat imbasnya.

Sebagai anak kedua, dan dalam keluarga besar aku ini anak lelaki tertua kedua setelah abangku dan menjadikan tanggung jawab yang dikerjain (dulu) sama abangku, otomatis berpindah ke aku. 

Well, mau nggak mau aku ngejalanin itu.

Awalnya maleeeeeees banget.

Tapi karena keseringan akhirnya kebiasa. Awalnya yang ngelangkah aja beraaat banget buat ngebantuin eh berubah jadi ikhlas-ikhlas aja. Bisa karena terpaksa.

Hal kedua yang mengubahku menjadi sosok 'Family Man' adalah saat dimana aku KKN di Bengkalis.

Berada di kampungnya mama yang notabene aku gak kenal-kenal banget keluarga di sini, rasanya sulit. Karena terjerat kondisi yang memaksa, akhirnya aku memberanikan diri aja sok kenal dan sok dekat di keluarga yang di sini. Eh ternyata mereka gila baik banget sambutannya sama aku dan hangat banget. Gatau deh kenapa. Selama dua bulan di Bengkalis aku jadi hapal dan dekat banget sama keluarga di sini. Sampai akhirnya aku harus balik lagi ke Pekanbaru dan pisah, dan sampai sekarang masih sering nanyain kabarku. Kalo ketemu di acara pesta pernikahan salah satu keluarga pada heboh semua pas ketemu aku.

Untuk hal ini, abangku kalah, karena dia gak begitu dekat dengan keluarga kami yang di Bengkalis, nah artinya aku udah maju satu langkah.

Waktu di Bengkalis inilah aku belajar, ketika berada di tempat yang asing, yang harus kita temukan pertama kali itu adalah keluarga. Karena dalam kondisi apapun, keluarga akan selalu menolong kita, sementara teman-teman belum tentu. Keluarga adalah kumpulan orang-orang terdepan yang paling peduli sama kita.

Tadinya aku mempersembahkan postingan tentang keluarga ini untuk merayakan kelahiran anggota keluargaku yang baru. Yep, kelahiran Navisha Asyila Azkadina, anak pertama bang Jefri, ponakan pertamaku, cucu pertama kedua orangtuaku, dan cicit pertama nenekku. Heuheuheu. Let me introduce you to the world, Visha!!!



Tadinya sih gitu doang niatnya.

Tapi sebuah ujian datang dari keluarga kami. Oom tertuaku dua hari lalu diserang stroke berat dan gak bisa ngapa-ngapain, bahkan ngomong aja gak bisa. Yaa aku meminta doa kesembuhan juga atas penyakit oomku ini dari semua yang baca. AAAMIIIN..

So, the point of writing this is to prove my words:

"...Karena dalam kondisi apapun, keluarga akan selalu menolong kita, sementara teman-teman belum tentu. Keluarga adalah kumpulan orang-orang terdepan yang paling peduli sama kita."

Yep tepat di hari jatuh sakitnya omku itu yang menolong pertama kali keluarga. Mereka adalah orang-orang terdepan dalam tiap musibah. Dalam sekejap semua anggota keluarga dari luar kota pun langsung bisa berkumpul di hari yang sama. Aku merasa bahagia menyadari bahwa keluargaku mempunyai prinsip family first dan gak ada tuh yang kayak gak bisa nengokin karena urusan kerjaan. Bahkan ada yang ngambil cuti buat ambil giliran jagain di rumah sakit karena yunolah sakit stroke gabisa ngapa-ngapain. Istri sama anaknya yang baru 6 tahun mana sanggup ngejagain 24 jam kalau gak ganti-gantian kan.

Jadi, udah dapat pembelajaran hari ini kan?

ALWAYS PUT YOUR FAMILY IN THE FIRST PRIORITY GUYS!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar