Hellowz Allz...
Kemarin karena bosen aku ngobrak-abrik youtube dan nonton video-video dengan durasi lama. Awalnya nonton video Radit yang Paranormal Experience di Jogja itu, sampai akhirnya kebawa ke video yang Story Time: Patah Hati Pertama ft. Boy William.
Awalnya males nonton karena ada si Boy yang ntah kenapa aku tu rada benci aja kalo ada dia, tapi karena topiknya seru aku cobain nonton.
Wah ternyata bener aja. Seru!
Bagian yang paling berkesan buat aku tuh sekitar menit 19 waktu si Boy ngejelasin tentang fenomena "We fall in love 3 times in our lifetime".
Saran aku sih nonton dulu biar bacanya nyambung gitu.
Jadi berdasarkan penelitian dan survey yang ada, nyatanya seorang manusia itu dalam hidupnya hanya bisa jatuh cinta dengan tulus sebanyak tiga kali.
Yang pertama kali adalah cinta monyet. Cinta yang kerap kali terjadi saat masih muda, alias zaman masih jadi anak sekolahan, disebut First Love. Cinta yang awalnya kita anggap sebagai cinta yang real padahal bukan. Gak jarang juga di fase ini pengennya dialah yang menjadi sosok cinta pertama dan terakhir dalam hidup kita. Tapi tetep, gak kesampean.
Yang kedua adalah cinta yang berat, kalo dari artikel yang aku baca sering disebut "Hard Love". Di mana pada fase ini kita jatuh cinta sama seseorang, udah ngelakuin segala macam usaha buat dia, ngorbanin banyak hal, dan ujung-ujungnya kita tetap gak bisa ngedapetin dia. Di fase ini kita diberi pelajaran banyak.
Yang ketiga adalah real love, cinta sejati. Cinta yang gak pernah kita ekspektasikan sebelumnya, biasanya kepada orang yang nggak kita duga sebelumnya, dan kalo dipikir dia juga bukan tipe kita, tapi justru kita merasakan sesuatu yang benar-benar nyaman. Tanpa disadari membuat kita yakin bahwa dialah soulmate kita.
Hmm...
Aku melayangkan pikiran pada kenangan masa lalu sejenak. Memasukkan teori-teori tadi ke dalam otak dan benar aja.
Mari bercerita.
My first love isn't my first girlfriend.
Cinta pertama aku adalah temen sekelas waktu kelas 8 SMP dan tetap menyukainya sampai 12 SMA. Aku bener-bener jatuh cinta sama ini cewek sampai-sampai gak ada kepikiran sama cewek lain. Padahal temen-temen udah ngingetin, nasehatin, kalo dia itu gak cocok sama aku. Hampir semua orang satu sekolahan tau gimana perasaan aku ke dia. Mungkin dia juga tau, tapi gak pernah ngasi aku satu kali kesempatan pun buat deketin dia. Padahal kami pernah sekelas selama dua tahun.
Dia orangnya cukup cuek dan emang gak terlalu suka bergaul. Berbanding terbalik sama aku yang siapapun aja aku ajak temenan. Tukang somay depan sekolahan juga aku jadiin temen. Emang beneran versi kebalikan aku lah. Dan... sampai akhir sekolah dia tetap gak tergapai.
Beruntungnya aku masih sempat merasakan kisah-kasih di sekolah setelah suatu waktu secara beruntung dedek-dedek gemes paling cantik di angkatan mereka malah suka sama aku. WKWK. Hoki kan. Banyak yang dengki bahkan.
Ya temen-temen aku juga pernah bilang kalo aku tu sebenarnya bukan karena hoki bisa dapetin dia. Aku tu dimanfaatin sama dia, sehingga dia mau sama aku. Kabarnya dia mah numpang tenar lewat aku yang notabene di sekolahan itu kan ehem. Aduh gak mau bilang, takut sombong.
Pokoknya gitulah. Dosa kalo suudzon.
Aku sih tetep percaya kalo kami bisa jadian karena saling suka, walaupun gak ada faktor yang bisa disukain sih dari aku.
Yang jelas itu adalah hubungan yang mengesankan. Kalo ditanya mah tanggal jadian sama mantan mana yang aku ingat, aku cuma ingat tanggal jadian sama dia doang. 30 Juli. Selebihnya aku gak ingat....
Bahkan meski udah putus dan dia juga udah punya pacar baru sekarang, hubungan kami baik-baik aja. Kami masih berteman baik. Gak ada saling block, masih komunikasi, yaa intinya gak musuhan lah. Sementara dengan mantanku yang lain auto diblock dong. Huhuhu.
Tapi tetep aja, pacar pertamaku bukan cinta pertamaku.
Gimana kabar si First Love aku? Setelah bertahun gak ketemu, kemarin pas ulang tahun aku, kami bisa ketemu. Gila. Seumur-umur gak pernah dia mau ketemuan sama aku, segitu jijiknya dia mungkin di masa sekolah. Eh tau-tau gak tau ada angin segar apa dia malah yang ajakin ketemu. Ya itung-itung ngerayain ulang tahun lah. Awalnya aku gak ngerespon ajakan dia dari siang buat ketemu. Tapi sorenya dia bahas lagi, dan malamnya aku iyain aja buat keluar.
Kami cuma keluar buat makan, tapi ngobrolnya berjam-jam. Kami ngobrolin segala macam hal yang keluar dari kepala. Tema apapun. Setelah 4 tahun gak ketemu, cerita yang mau diobrolin jelas gak sedikit.
But I realized something. She has changed.
Dulu dia gak seasik itu buat diajak ngobrol, gila ah kalo nginget-nginget seberapa diabaikannya aku pas sekolah dulu, rasanya dia yang di hadapan aku sekarang, bukan orang yang sama. Dia seperti dua orang berbeda.
Kelemahan aku cuma itu doang, kalo tu cewek asik banget diajakin ngobrol, tembok pertahanan aku runtuh. Keheranan, aku sempat nanya, "Kamu kayaknya berubah ya?"
Dia mengiyakan. Dia udah mulai belajar banyak dan katanya sekarang udah gak mau memikirkan apa kata orang, alias kalo dia senang ngelakuin sesuatu hal, yaudah dia lakuin, gak peduli lagi omongan orang mah. Bahkan sedikit dia nyeletuk, "Kalo dulu mah mana mau aku diajakin keluar sama kamu kan?"
Setelah obrolan yang panjang, dia membocorkan sebuah rahasia, "I've changed cause I found someone."
Berdesir jantungku mendengarnya.
Melihat reaksiku, dia spontan, "Lho Andi kok wajahnya berubah?"
WKWK KELIATAN SEKECEWA ITU KAH AKU?
Lalu aku menutup malam dengan meyakini bahwa cukuplah itu pertemuan terakhir kami. Aku gak akan lagi keluar berdua dengannya di kesempatan lain lagi yang disengaja. Semakin kami sering bertemu rasanya ada sesuatu yang lalu bermekaran kembali, dan sayangnya sesuatu itu tumbuh hanya untuk kembali menyakitkan. Maka dari itu aku membulatkan bahwa dia cukup menjadi My Unforgottable First Love.
Lanjut ke cerita jatuh hati ke dua.
THE HARD LOVE
Aku tanpa ragu menyoroti kisahku yang hanya sekitar dua tahun lalu. Seperti yang udah dijelaskan, jatuh cinta kedua ini memberikan kita banyak rasa sakit namun sekaligus pembelajaran.
Cinta yang ini lebih pada obsesi untuk memiliki, dan mempertahankan dia dalam genggaman. Sebanyak apapun efforts yang dilakukan tetep aja dia gamau sama aku. Persis yang dikatakan sama Boy di video itu. Setiap orang aku rasa pernah mengalami hal sedemikian rupa. Jatuh cinta sampai mati sama oarng yang gak akan pernah dimiliki.
Seiring berjalannya waktu, setelah diterjang rasa sakit, kita pun mulai bisa berdamai dengan diri sendiri. Mulai belajar kalau di dunia ini ada hal-hal yang diciptakan bukan untuk kita raih, namun hanya sekedar kita petik pelajaran saja. Mulai berdamai dengan diri sendiri, mengesampingkan ego, dan percaya bahwa ada sesuatu yang di luar batas kemampuan kita yang digimanain juga gak akan kita bisa gapai.
Well, aku udah bisa berdamai dengan diri sendiri.
Thanks for being my Hard Love, I learned so much from you. Oh, and thank you for being my inspiration of all these blog posts.
Terakhir.
TRUE LOVE.
Satu cinta yang gak pernah kita ekspektasikan sebelumnya, tanpa disangka-sangka dia datang begitu saja. Dalam rupa angin sepoi yang menenangkan. Mungkin dia datang tanpa membawa sesuatu yang kita cari, tapi dia membawa sesuatu yang kita butuh.
Mungkin gak sesuai keinginan kita, tapi tepat untuk kebutuhan kita.
To everyone who has found this kind of love, Congratulations.
Buat yang belum, semangat!!! Jangan lupa terus meningkatkan kualitas diri agar True Love itu datang tanpa rasa kecewa.
CIAO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar