Hellowz Allz.
It's July 13th!!!
Sekarang umur saya udah dua puluh dua. Udah kayak nomor punggung Kaka pas di AC Milan. Udah tua banget. Di ulang tahun yang ini seperti biasa aku akan nyeritain apa-apa aja yang udah terjadi ataupun berubah dari umur-umur yang lalu.
Satu hal yang aku rasakan berbeda. Di umur yang segini, semakin sedikit yang peduli dengan ulang tahun kita. Yaap dibandingkan tahun-tahun yang lalu, beneran jauh berbeda. Tahun lalu aku ngerayain Ultah di Desa Pedekik yang udah aku ceritain di postingan ini.
Tahun ini aku ulang tahun dan aku mengekspektasikan banyak hal. Salah satunya tentang sebuah ucapan. Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, ucapan adalah kado paling istimewa. Apalagi kalau ucapan tersebut datang dari orang yang istimewa pula.
I was expecting her.
Perbuatan bodoh manusia adalah ketika berharap terlalu banyak. Dan aku adalah salah satu dari manusia bodoh itu.
Ehem.
Mari kita lupakan tentang hal mengecewakan itu sejenak. Kita beranjak ke cerita ironi yang lucu.
Di umur segini aku masih belum bisa menjadi apa-apa. Bahkan menyelesaikan kuliah aja belum. Di kala orang lain udah melakukan hal-hal spektakuler. Mbappe aja udah main di final piala dunia di umur yang masih belum nyentuh kepala dua.
Mungkin seringkali kita mendengar bahwa orang punya garis waktunya masing-masing. Misalnya si A yang meraih kesuksesan lebih cepat dari B ataupun sebaliknya. Tapi aku tau, hal tersebut hanyalah pembenaran dari upaya berdamai dengan diri sendiri karena hati kecil kita takut sedih dan tenggelam dalam raungan kegagalan.
Maka itu, aku sendiri menyimpulkan dengan lapang dada, belajar mendewasa untuk mengatakan, mereka memang pantas mendapatkan hal itu. Berulang kali aku membisikkan dalam hati, "Bukan karena garis waktu dan takdir yang berbeda, tapi hanya saja dia memang lebih baik dari saya."
Dengan itu setidaknya aku merasa sedikit termotivasi.
Di umur segini juga aku merasakan hal yang lebih lucu lagi. Lagi-lagi karena realita yang berubah pesat.
Dua puluh dua bukan umur yang pas untuk bisa mempunyai banyak teman dan lingkaran pertemanan yang luas. Dua puluh dua udah mulai mempersempit lingkup pertemanan. Mungkin karena kepala kita udah mendewasa dan berkesimpulan bahwa banyak teman yang ternyata gak cocok. Tadinya waktu di umur yang lebih muda sangat bangga mempunyai banyak teman, eh di umur segini rasanya ingin punya sedikit aja, yang penting teman asli. Bukan fake taxi friend.
Yang ngucapin itu emang beneran temen deket. Tapi entah kenapa aku masih merasa ada yang kurang.
Ketika seorang teman menyadarkan, aku langsung mengiyakan.
Dia bilang gini, "Yang ngucapin banyak tapi merasa ada yang kurang? Itu mah karena doi belum ngucapin aja."
Dalam beberapa momen aku kembali tersadarkan. Sambil bertanya dalam hati "Kok dia menjadi sepenting itu bagi aku? Sejak kapan?"
Aku memang gak ingat kapan, tapi yang jelas dia udah mendapatkan posisi yang spesial itu. Sulit sekali menggeser posisinya di hati aku. Hhh.
Oh iya, di umur baru ini aku udah berhasil tumbuh menjadi sosok yang bener-bener Family Man. Seperti yang udah aku ceritain penyebabnya di post ini.
That's why I love having a blog.
Aku jadi punya penanda sendiri tentang apa yang terjadi dalam hidup ketika aku udah nuliskannya di sini. Bener-bener berguna. Seru kan tinggal baca-baca postingan lama dan mulai mentertawakan yang pernah terjadi di masa lampau.
Hadeh harusnya postingan ini bakal jadi cerita lucu, karena seharian ini kerjaan aku cuma nertawain kejadian-kejadian lucu di umur yang baru ini. Eh gak tau kenapa malah nyaman nulis yang seserius ini.
Oke sebagai penutup, aku bakal ngebagiin cerita tentang ucapan-ucapan pertama yang terjadi di hari spesial ini. Sebagai bentuk penghargaan bagi mereka yang ingat.
Terima kasih Line |
Twitter juga udah ngasi balon |
AMIN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar