Hellowz Allz..
Kemarin ada seorang pembaca blog ini yang mengatakan sesuatu yang menarik menurutku. Dia bilang Brazzers premium mau digratiskan.
Eh bukan, bukan..
Salah orang. Yang ini, ia datang dari pasukan patah hati juga, yang aku ketahui setelah membaca blog dia di sini: mengingat-untuk-melupakan.blogspot.com
"Kita keseringan ngebahas seseorang yang udah matahin hati kita. Gimana kalo kita coba mengingat-ingat, hati siapa aja yang udah kita patahkan?" ujarnya.
WUIH. BENER JUGA.
Aku jadi keinget tulisan seseorang yang lain lagi di dalam blognya yang berjudul, "Untuk Orang yang Selalu Merasa Jadi Korban"
Di tulisan itu dia mengungkapkan tentang orang yang dalam setiap kisah selalu menganggap dirinya korban yang dipatahkan hatinya, padahal dialah yang sebenar-benarnya pematah hati banyak orang.
Postingan itu benar-benar menelanjangiku menamparku.
Aku coba me-rewind kembali sebenarnya ada gak sih yang aku patahkan hatinya, secara kan aku gak worth it banget buat dimilikin. Huhu. Ibarat kolor mah aku ini udah kolor yang bolong-bolong.
Yap mungkin ini sejenis kepedean atau introspeksi, tapi apa salahnya kan buat menyesali dosa-dosa. Eaa...
Buset ini postingan blog apa thread muasabah dah..
Korban kejahatan saya yang pertama adalah ... eh sebut nama dia gak enak, tapi kalo gak disebut ya masa' nyebut nama Tuhan.
Yah pokoknya itu mantan saya di tahun 2015. Junior pas SMA. Pacaranku gak pernah lebih dari 2 bulan karena aku orangnya pembosan. Di ujung bulan ke-dua itu aku merencanakan sebuah taktik yang goblok sama teman terdekat aku namanya Yogie.
Aku minta tolong ke Yogie mengirimkan screenshot percakapan di aplikasi chat antara aku dan Yogie yang isi chatnya adalah membicarakan cewek lain. Padahal mah cewek yang dibicarain itu hanya cewek rekayasa. Terus Yogie ini nanti soksokan akting jadi pahlawan buat ngelaporin kenakalan aku ke si pacarku ini. Tujuannya satu, biar pacarku ini benci terus dia mutusin aku. WKWK ANJIR GOBLOK EMANG.
Rencana kami ini pun sukses besar, aku diputusin dan aku bahagia. WKWK sounds psycho.
Berangkat ke cerita jahat dengan mantan di tahun 2016. Cerita ini sedikit dramatis. Bahkan lebih drama dari kisah Dilan dan Milenial.
Tahun itu adalah tahun patah hati nasional. Kalo kata seorang teman, "jika kamu sakit karena seorang wanita, maka obatnya adalah wanita lain."
So, I found that 'cure girl'
Cewe yang tida berdosa ini secara tida beruntung jatuh hati kepadaku yang mana pada saat itu aku juga ada rasa ke dia. At the beginning it was fine, but that shit was coming.
Aku bosan.
Aku menyadari kalau ternyata perasaanku itu palsu dan temporal. Perasaan itu muncul karena patah hati yang masih ada kala itu tidak tau kemana harus dilampiaskan.
Dia juga menyadari bahwa hubungan kami ini udah nggak benar. Karena aku tau dia benar-benar paham sebenarnya hatiku itu untuk siapa. And my heart doesn't belong to her.
Menyadari semua hal serba salah dia membuat keputusan untuk mengakhiri hubungan kami. Lagi-lagi bukan kesedihan yang menghampiri saya, namun justru sebuah kelegaan. Huhu.
Yang aku tau, aku lega. Yang aku tidak tau, dia hancur.
Aku benar-benar gak ngerti bagaimana hati bisa bekerja. Kalau aku tengok ke belakang, di antara kisah kami bener-bener gak ada hal yang berkesan dan bisa dibilang semua biasa aja. Jadi gak ada hal yang harus disedihkan. Aku gak pernah memberikan sesuatu yang berharga ke dia. Makanya aku gak menduga bisa membuatnya sehancur itu.
Well, I'm sorry to hear that, but seriously I can't do anything to make you feel better because I don't want to.
Terdengar jahat? Masih belum lah.
So, who's next?
Wanita tidak beruntung lainnya aku kenal di tahun 2017 pada masa KKN. Bukan, dia bukan teman seposko aku. Dia itu juga mahasiswi KKN di desa tetangga. Jarak dari desaku mengabdi ke desanya sekitar 15 menit. Kebetulan desa kami dan desa dia masih berada pada naungan satu dosen pembimbing lapangan. Jadi antara anggota mereka dan anggotaku masih sering ngumpul lah.
Karena sering ngumpul kami jadi saling kenal. Entah kebiasaan atau penyakit, aku selalu mencari korban ketika ada seseorang yang gak mampu aku gapai.
Sebenarnya aku tuh naksir berat sama seorang temen seposko KKN dari awal. Tapi dia terlalu sempurna untukku dan aku tau itu. Meski hampir setiap waktu kami habiskan bersama-sama, bukan berarti dia bisa aku raih. Aku hanya diuntungkan situasi dan kondisi sehingga mampu bercengkerama dengannya setiap saat kala itu. Tapi di luar itu, dia tetaplah seorang yang terlalu sempurna dan tinggi untuk aku gapai. She is out of my league.
Beranjak dari perasaan putus asa itu, aku coba menjatuhkan hati ke mahasiswi KKN desa sebelah yang aku ceritain tadi. Dua minggu setelah masa KKN berakhir aku jadian sama dia. Sesuai postingan yang sebelumnya, aku mampu memilikinya. We always can have someone that we don't love.
Seperti yang sudah-sudah, hubungan itu kandas tanpa menunggu waktu yang lama. Kali ini aku diputusin setelah ngetweet curcol tentang cewek yang aku beneran suka itu hehehehehehe.
Buset kayaknya tiap kisah aku diputusin selalu ada background cewek lain ye.
Ternyata benar, ketakutan terbesar seorang wanita, justru adalah wanita lain. WKWK.
Hmm.. sekian introspeksi diri saya, semoga wanita-wanita yang merasa masuk dalam cerita di atas bisa segera memaafkan saya.
Sebagai hikmahnya, aku gak mau lagi dong naksir sama cewek, gak enak rasanya. Kalo gak kecapai, bawaannya pengen nyari pelampiasan lain. Ujung-ujungnya nyakitin yang gak bersalah lagi. Terus disumpah-sumpahin sama mereka, diblock, dimaki-maki, diceritain di belakang, trauma aing pak.
Besok-besok mau belajar membelah diri aja sama Amoeba biar gak susah-susah ngejar cewek lagi.
HUHU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar